Sabtu, 23 Mei 2020

CERPEN : Pulo Gantung (HOROR)

Pulo Gantung


Di sebuah desa bernama desa Wota-Wati desa yang terletak di kelurahan Giri Subo kecamatan Wonosari provinsi DI . Yogyakarta, disana hidup sebuah keluarga tentram, keluarga ini terkenal baik dan ramah.

Pekerjaan ini adalah petani, dia hidup dengan enak sawahnya tumbuh dengan subur, hingga bahan pangan menumpuk di gudang, karena terlalu banyak keluarga ini sering membagikan makanannya kepada tetangganya. Sayang keluarga ini belum di anugrahi seorang anak, sudah 10 tahun umur pernikahan mereka, berbagai usaha sudah dilakukan dan doa kepada tuhan pun sudah di panjatkan setiap mereka selesai beribadah. Di depan tetangga keluarga itu selalu bahagia, tapi ketika mereka berdua masuk ke dalam rumah mereka kebahagiaan berubah menjadi kesedihan.

Saat istrinya menangis suaminya hanya bisa memeluk istrinya dan seraya berkata. “wahai istriku sabarlah pasti tuhan akan mengabulkan permohonan kita berdua”.

“tapi kapan?? Kita sudah berdoa selama 10 tahun tapi mana hasilnya?? Tuhan tidak pernah mengabulkan permohonan kita. Padahal kita sudah berbuat baik kepada tetangga kita, sudah berusaha keras. Tapi mana??? Tuhan memang tidak adil kepada kita!!!!. Curhat istri kepada suaminya.

            Perasaan suami yang tadinya kasihan berubah menjadi marah karena istrinya berbicara tersebut.

“jangan asal bicara kamu”. Sambil menampar istrinya

            Sang istri pun terkejut karena sebelumnya suaminya tidak pernah berlaku kasar apalagi memukulnya, baru kali ini suaminya memukul dirinya, karena takut sang istri masuk kekamar dan mengkunci kamarnya. suami pun mencoba berminta maaf atas perbuatannya menampar istrinya , tapi istrinya tidak mau menjawab permohonan maaf dan juga tidak membuka kunci kamarnya. akhirnya suami tidur di ruang tamu.

“baiklah aku akan tidur di ruang tamu, jika ada apa-apa panggil saja aku ya”. Dengan nada lemas.

Sang istri hanya menangis di kamarnya dia memikirkan tentang masalahnya yaitu belum mempunyai anak dan perlakuan suaminya yang baru saja terjadi, karena stress yang begitu meluap sang istri memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

            Ketika tengah malam istrinya keluar kamar, dia melihat suaminya sedang tertidur di ruang tamu, dia menghampiri suaminya dan mencium kening suaminya seraya berkata. “mungkin ini adalah ciuman terakhir ku untuk mu, dan ketika aku sudah tidak ada semoga engkau bisa melupakan ku dan mendapatkan yang lebih baik dari ku yang bisa memberikan mu anak”. Sambil menangis.

            Setelah mencium suaminya dia mengambil tali tambang yang ada di gudang dan dia kembali lagi ke kamarnya, dia mulai mengaitkan talinya, sebelum bunuh diri dia menuliskan surat dengan tinta hitam diatas kertas putih, dia menulis permohonan maaf untuk suaminya karena sudah berbicara yang tidak benar.

            Dengan kondisi hujan lebat di luar rumah, sang istri memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada saat itu juga.

            Pada dini hari, tepatnya jam 03:00 sang suami terbangun dan mencoba mengcheck kamar istrinya, pada saat memegang gagang kunci ternyata pintunya tidak terkunci, ketika membuka pintu alangkah terkejutnya dia melihat istrinya sudah tergantung dengan tali terikat di kepalanya.

            Sang suami amat terpukul dengan kejadian ini akhirnya dia membawa istrinya ke dukun yang ada di kampungnya, dengan darah yang bercucuran sang suami mengendong istrinya, ketika sampai sang suami langsung mengetuk pintu rumah dukun dengan tergesa-gesa, pintu terbuka sendiri dan sang suami masuk dan menghampiri dukun yang sudah menunggunya didalam.

“ada apa kamu kesini??”. Tanya dukun

“begini mbah, apakah mbah bisa menghidupkan istri saya lagi ??”. jawab sang suami

“itu mudah, tapi ada 1 syarat, apakah kamu bisa memenuhinya?”. Tanya dukun

“apapun akan saya lakukan, yang penting istri saya hidup lagi”. Jawab sang suami

“syaratnya setiap malam 1 suro di setiap tahun kamu harus menggantung seorang di pohon beringin yang ada di hutan yang ada di desa ini”. Kata dukun

            Sang suamipun ragu untuk memenuhi syarat dari dukun, tapi karena dia sangat saying kepada istrinya akhirnya dia menyetujui persyaratan itu. dan dukun tersebut menyuruh sang suami untuk pergi ke pohon beringin itu dan membacakan mantra di depan pohon itu.

            Akhirnya sang suami pergi ke pohon beringin, dia menaruhkan istrinya di depan pohon beringin tersebut dan membacakan mantra yang sudah diberikan oleh dukun.

            Dengan bantuan setan sang istri pun kembali hidup, sang suami terkejut bercampur senang karena melihat istrinya kembali hidup, suami pun langsung memeluk istrinya, istri pun kebingungan kenapa mereka berdua berada di pohon beringin, suami pun hanya mengangis bahagia dan mengajak istrinya untuk pulang.

            Sebulan kemudian sang istri mengandung anak dan anak itu adalah anak yang ditunggu oleh mereka, di malam 1 suro sang suami harus menggantung seseorang, dan menurut kebudayaan di desa tersebut setiap malam 1 suro di adakan pesta di balai desa, maka pada saat itu sang suami menculik orang-orang yang berada dirumah sendirian.

            Sembilan bulan kemudian anak mereka lahir, tapi terdapat kejanggalan pada saat pelahiran, sang istri tidak merasakan sakit apapun dan sang anak tidak menangis apalagi tertawa.

            Setelah 4 tahun kemudian tepatnya pada malam 1 suro sang suami ingin mencari orang lagi untuk di gantung di pohon beringin, tapi pada saat itu sang suami tertidur pulas karena sangat lelah setelah pulang dari sawahnya.

            Ditengah malam, mereka berdua terbangun, mereka berdua terkejut karena mereka berdua tiba-tiba berada di pohon beringin, mereka berdua melihat anaknya mati gantung diri, mereka berdua menagis melihat keadaan anakya itu, tiba-tiba kepala anaknya terbang dan berkata, “kamu tidak melaksanakan syarat itu”.

            Mendengar perkataan itu sang istri bingung dan menanyakan kepada suaminya, akhirnya sang suami menjelaskan semua kepada istrinya. Begitu terkejut istrinya. Sang suami pun meminta maaf kepada setan yang merasuki kepala anaknya, tapi setan tersebut tidak mau memaafkan mereka. Dan tubuh mereka berdua bergerak sendirinya dan mereka berdua mengantung dirinya masing-masing.

            Di keesokkan harinya mereka bertiga di temukan di pohon beringin tersebut. Dan sejak hari itu setiap malam 1 suro ketika ada orang yang sendirian di rumahnya maka orang tersebut akan dirasuki oleh arwah kepala sang anak dan orang tersebut akan pergi ke pohon beringin dan mengantung dirinya.

 

 

–TAMAT-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERPEN : DREAMS COME TRUE

DREAMS COME TRUE   Keheningan desa ini membuatku bekerja lebih fokus dari pada desa ...