Sabtu, 23 Mei 2020

CERPEN : Normal

Normal

 

            Remaja, merupakan masa dimana seseorang menuju tahap dewasa. Pada masa ini biasanya seseorang akan berusaha mencari jati dirinya. Di masa ini pula, seseorang akan melakukan hal diluar dari hal wajar, sebut saja seperti sindrom kelas dua ( Chuunibyo ),dimana seorang remaja berpikir mereka bisa melakukan hal diluar akal sehat manusia, seperti mengeluarkan laser dari mata nya, melakukan sihir pemanggilan, dan lain-lain. Walaupun bagi orang lain hal yang mereka lakukan hanyalah khayalan belaka, tetapi orang yang mengidap Chuunibyo ini akan menganggap bahwa semua itu adalah hal yang nyata.

            Seorang pelajar bernama Akri sedang menuju sekolah, dia berlari sambil memakan roti yang seharusnya ia makan di rumah dikarenakan ia sudah terlambat masuk ke sekolah. Sekolah yang Akri tempati sedang melakukan penerimaan Siswa/Siswi tahun ajaran baru, karena itu Akri sebagai murid yang diterima di sekolah tersebut sangat antusias dan bersemangat menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, ia berbaris mendengarkan sambutan dari kepala sekolah. Setelah acara penerimaan tersebut, Akri menuju kelas yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah, disini Akri mendapat kelas 1-D. Ia menempati kursi bagian depan dikarenakan kursi belakang yang ia inginkan sudah ditempati oleh siswa lain. Sebelum pelajaran dimulai, ia melihat seorang siswi yang cantiknya aduhai, bisa dibilang siswi seperti aktris. Memiliki bodi yang Sesuai, berwajah cantik. Siswi ini duduk di sebelah Akri.

            Akri menatap siswi tersebut sampai bel isyarat masuknya kegiatan belajar mengajar memecah keheningan ia. Masuklah seorang Guru yang bernama Pak Saripudin yang akan menjadi Wali kelasnya Akri, Pak Saripudin pun berkata “Selamat Pagi.”, kelas hening tidak bersuara. Pak Saripudin berkata lebih keras “Selamat Pagi!!.” Seketika seisi kelas mengucap “Pagi!” karena terkejut. “ Perkenalkan nama saya Saripudin Alger, kalian bisa memanggil saya dengan nama Pak Sar atau Pak Ger. Saya disini akan menjadi Wali Kelas kalian selama 3 tahun” Pak Saripudin berkata kepada murid murid yang akan menjadi perwaliannya. Murid-murid di dalam kelas pun berkata “baik,pak.”. Pak Saripudin menambahkan “ Sebelumnya, saya ingin kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing di depan sebagai perkenalan, Dimulai dari Akri.” . Akri pun langsung maju ke depan dan memperkenalkan diri “Assalamu’alaikum, Nama saya Akri Sueb, saya Kelahiran Kebayoran tahun 2001…….” Lanjut Akri memperkenalkan diri dan murid lain dalam kelas tersebut, sampai di siswi yang duduk di sebelah Akri memperkenalkan diri “ Perkenalkan, nama saya zulaikha, saya berasa dari bandung…” seketika itu Akri berbisik dalam hati “Buset, Suaranya imut bat dah ah, kek bocah SD.” , setelah perkenalan dari semua murid, Pak Saripudin pun pergi meninggalkan kelas, sontak kelas menjadi ramai karena para murid saling berkenalan, di saat itu juga Zulaikha berbicara pada Akri “ Hai, nama kamu Akri ya? Nama yang bagus.” , Akri sontak kaget dan membalas ucapan Zulaikha “Terima Kasih, nama kamu juga bagus Zulaikha.” , Zulaikha pun menjawab “Terima kasih Akri, nanti pada jam istirahat mau makan bareng aku gak?” , Akri yang mendengar kata-lata itu dari Zulaikha langsung menjawab dengan semangat “ MAU DONG…” , sontak karena ucapan Akri yang sedikit keras terdengar oleh murid lain membuat Akri malu.

            Pada saat jam istirahat, Akri pun makan bersama Zulaikha di kantin, pada saat yang sama Zulaikha meminta Akri untuk pergi keliling sekolah bersamanya, Akri pun menerima tawaran Zulaikha. Pada saat keliling, Zulaikha terdiam, Akri pun bertanya “Ada apa Zulaikha?” , seketika Zulaikha berkata sesuatu yang membuat Akri terkejut “Mulai saat ini, kau adalah pengikut dari Penyihir terhebat sepanjang masa, Nyiahahahaha.” Sontak Akri kaget dan berkata “ Kamu kenapa Zulaikha?” Zulaikha menjawab “Zulaikha? Itu adalah nama samaran ku, nama ku yang asli adalah Sora no Majo.”

            Akri makin terkaget-kaget mendengar hal tersebut, di saat yang bersamaan, bel masuk pelajaran selanjutnya pun berbunyi, Zulaikha berkata “Sampai jumpa di kelas, pengikut level 1.” , Zulaikha berlari menuju kelas. Akri masih terdiam setelah kejadian tersebut, Akri tidak menyangka ternyata teman, orang yang terlihat sempurna adalah pengidap chuunibyo. Selama jam pelajaran, Akri melihat kea rah Zulaikha terus menerus, namun Zulaikha meperhatikan secara normal setiap pelajaran yang ada, Akri masih tidak menyangka wanita seperti zulaikha itu seorang chuunibyo, Akri berbisik dalam hati “Masa sih yang tadi gw liat pas isitrahat itu Zulaikha? Ahh palingan itu cman setan yang wajahnya mirip Zulaikha .”

            Pada saat istirahat kedua, Zulaikha mendekati Akri dan berbisik “Hai Pengikutku, sedang apa kau? Hihihi” , Akri diam dan tidak menjawa Zulaikha, sekelas melihat mereka berdua da nada yang nyeletuk “ Ecieee, dah ada pasangan aja di kelas ini.” Seketika sekelas juga berkata “ ciee” pada mereka berdua.

            Lanjut sampai pulang sekolah, Zulaikha berkata “ Sampai jumpa, Besok kita akan membuat sihir pertamamu, wahai pengikut level 1.” , Zulaikha berlari Meninggalkan Akri, Akri berjalan sambil melamun, ia benar benar tidak percaya akan hari ini. Pada saat ia berjalan, ia melihat seorang wanita dikepung oleh preman bengis nan kumal. Terdengar dari jauh suara preman tersebut “ei neng, main bareng kami yuk” seketika itu Akri  dengan ilmu beladiri yang ia pelajari sejak SD pun menghajar para preman tersebut tanpa basa-basi “Lu jual gw beli”. Para preman itu jatuh tersungkur semua, lalu Akri Berkata “ Jangan coba-coba dah godain cewe, atau gw Hantem kalian kek gini lagi.” Para preman tersebut lari meninggalkan Akri dan wanita yang tadi dikepung oleh preman. Akri Kaget bahwa wanita yang ia selamatkan adalah Zulaikha yang sedang menangis, Zulaikha melihat bahwa yang menyelamatkanny adalah Pengikutnya sendiri langsung mengusap air mata dan berkata “ Walah, ada pengikutku. Ada apa kamu disini? Apa kamu tidak bisa hidup tanpa penyihir terhebat ini?” , Akri terdiam dan sadar walau Zulaikha itu seorang chuunibyo, ia tetaplah remaja biasa. Sejak saat itu, mereka berteman dan Akri menerima Zulaikha apa adanya tanpa perasaan yang aneh.

 

-TAMAT-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERPEN : DREAMS COME TRUE

DREAMS COME TRUE   Keheningan desa ini membuatku bekerja lebih fokus dari pada desa ...