Jumat, 19 Juni 2020

CERPEN : Sahabat dari Kecil

Sahabat dari Kecil

Dari waktu aku menjadi anak anak, aku mempunyai banyak sekali pertemanan. Aku berteman dengan anak anak yang ada disekitar ku, awalnya aku tidak mengenal sama sekali dengan mereka, lama kelamaan aku mengenal mereka, karena sering bermain dengan mereka, aku memiliki teman yang sangat dekat yaitu Doni, dia itu menurutku orangnya asik dan seru saat bermain

“Rio Rio Rio” ucap Doni memanggil ku di depan rumah ku

Aku keluar menenemui si Doni di depan rumah

“Don ada apa memanggil ku”

“Ayo lah kita main kelapan main bola”

“Ayo”

Lalu aku bergegas dengan Doni menuju lapangan, sesampainya dilapangan saya menjumpai banyak anak anak dilapangan,

Anak anak dilapangan mengajakku dengan Doni

“hoii, kalian sini gabung main Biji bite”

“Ok teman teman”

Saya pun dengan Doni bermain dilapangan dengan teman teman lainnya,permainan sangat seru dan menyenangkan, nah setelah selesai bermain saya dan teman teman istirahat sambil meminum es, rasanya nikmat sekali karena situasi begitu panas

Nah selesai istirahat saya berganti permainan

“teman teman gimana kalo kita lanjut main bola gimana”

“wah, kayanya bakal seru tu kita main bola”

“nah, makanya jangan banyak basa basi lagi kita langsung main aja”

“ayoooooooo”

Saya dan teman teman pun lanjut bermain bola, permainan bola sangat seru sekali hingga lupa waktu, tak terasa sudah menjelang magrib , dan akhirnya Aku,Doni dan teman kainnya pulang

Nah aku pulang kerumah bergegas mandi dan aku segera menuju ke masjid sambil di jala aku melewati rumah Doni sekalian saja aku manggil dia

“Doni,Doni,Doni........”

“ada apa Rio?”

“ayo ke masjid kita shalat bareng”

“sebetar, aku pakai sarung dulu”

“ok”

Setelah dari rumah doni saya langsung menuju ke masjid untuk shalat berjamaah, setelah shalat saya bertemu dengan anak yang bernama andi dia orangnya asik juga dan seru.

Aku mengajaknya bermain besok dilapangan

“Andi kamu besok mau main bareng sama kita dilapangan”

“aku mau main”

Keesokan harinya Aku, Doni dan Andi langsung ketemuan dilapangan dan langsung bermainan, dilapangan kita bermain petak umpet seru sekali hingga lupa akan waktu

Aku mulai beranjak ke bangku sekolah smp, pada saat itu saya jarang ketemu dengan Doni dan andi, pasti mereka berdua punya juga kesibukan masing masing Hingga susah sekali bertemu

Nah tiga bulan kemudian aku diajak ketemuan bersama Doni dan Andi, disaat ketemuan kita mmebicarakan hal hal yang ga jelas dan membuat kita smua senang hingga tertawa senang sekali, setelah itu Doni mengajak kami ke museum satelit yang ada di jakarta

“Gimana pada mau ga ke Museum Telekomunikasi”

“Kayanya menarik” kata saya ke Doni

“Andi gimana kamu bisa ga” kata Doni ke andi

“Bisa, aku ikut”

Nah, keesokan harinya pagi pai sekali mereka bertiga pergi menggunakan transportasi yaitu kereta api

 

Akhirnya saya pun sampai ketempat tujuan ketempat museum telekomunikasi yang ada di jakarta

“Jauh juga ya..” Kata saya kepada Doni dan Andi

“Lumayan jauh ni sampe kaki ku pegel pegel ni” Kata Doni

 “lah sama ini, kita istirahat dulu aja disini” Kata Andi

Kebetulan Kereta yang kami tumpangi Sangat penuh penumpangnya hingga berdesak desakan, setengah jam kemudian mereka bertiga istirshat akhirnya melnjutkan jalan kamike museum dan akhirnya sampai dan masuk kedalam museum

“Nih, Rio,Andi kalian tahu ga? Satelit pertama yang ada di indonesia?”

“Ga tau Don.... hehehe” kata saya Ke Doni

“Kamu tau ga Andi”

“Ga tau juga Don hihihi..”

“Pada ga tau ni, aku kasih tau ni satelit pertama yang ada di indonesia bernama Palapa yang diambil dari kata Sumpah Palapa yang dicetuskan oleh patih gajah mada dari majapahit tahun 1334, Nah gimana sudah tau pada?” kata doni

“OK siap , jadi tau sekarang” kata saya dan Andi

Setelah kami sudah menelusuri semua ruangan museum, kami pun beranjak keluar dari museum, diperjalanan kami sudah sangat lelah dan uang kami pun sudah minim,tiba tiba dompet ku hilang entah hilangnya kemana

“waduhhh, kalian berdua liat dompetku ga?”kata ku kepada Doni dan andi

“ga liat, emangnya hilang?”Kata Doni

“coba cari lagi siapa tau keslip” kata Andi

“ga ada juga udah ku cari, ga da juga”

“coba kita balik lagi ke museumnya gimana” kata Doni

“ayo, siapa tau jatuh disana” kata saya Ke Doni

“males ah, lumayan jauh kita kan jalannya, ku pulang duluan ya”

Entah apa yang di pukiran Andi, kenapa sikapnya seperti itu

“Yaudah, pulang sana parah banget kamu Andi!!!” kata doni

“Udah Don biarin aja, ku juga ga nyangka dia kok begitu ya”Kata saya ke Doni

“Kesel juga, orang lagi susah ditinggal duh!!!!”

Akhirnya aku dan Doni pun kembali lagi ke museum dan saya bertanya kepada petugas yang berjaga di musem tersebut

“Pa, Bapak menemukan dompet ga, warna hitam dengan gambar tengkorak di dompetnya”

“Ni bukan, tadi saya menemukan dekat pintu keluar, untung saja saya temukan” kata petugas

“Wah iya ni bener pa dompet saya ini, terima kasih banyak pa”

“iya sama sama, lain kali  hati hati ya”

Setelah itu saya dan Doni jalan lagi menju stasiun dalam keadaan sangat lelah,setelah sampai setasiun saya dan Doni langsung masuk kedalam stasiun, dan menunggu kereta, ketika kereta datang beruntungnya tidak padat aku bisa istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah ku, setelah beberapa jam saya sampai di setasiun

“Akhirnya sampai juga hufft” kata saya

“iya ni sampai juga” kata Doni

Aku dan Doni duduk sebentar disetasiun sambil ngemil makanan ringan, dan setelah itu aku aku jalan pulang kerumah bareng Doni kebetulan setasuinnya dekat dari rumah, sambil jalan aku mengajak Doni untuk bertemu sebentar di depan rumah Doni

“Don, nanti ku main kerumah mu”

“oh iya, ku tunggu loh”

“siap, nanti ku mandi, makan langsung otw kesana ya”

“Ok siappp”

Setelah ku dirumah kubergegas mandi dan langsung otw kesana mengguanakan sepeda ku, karena lumayan jauh lah kalo jalan kaki kerumah Doni

Setelah ku sampai,akhirnya aku segera memanggil Doni di depan rumahnya

 

“Doni,DoniDoni..........”

“wah, dia dateng kirain ketiduran kecapean hehehhe”

“ga selemah itu kali sampe ketiduran”

“wkwkwk masuk sini”

Nah setelah masuk kerumah Doni, saya duduk sambil membicarakan Andi

“ga habis fikir, ko Andi bisa begitu ya sikapnya” kata saya ke Doni

“ emang udah begitu sikapnya kali, udah gausah dipikirin, orang kaya gitu mah kalo dipikirin ga da habisnya” ucap Doni

 

-TAMAT-

 

 

 

 

Dari kisah cerpen diatas kita bisa ambil hikamhnya, bawah sahabat sejati akan terlihat ketika kita dalam keadaan susah, dan orang yang pura pura menjadi sahabat terlihat ketika mendapat kesenagannya saja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERPEN : DREAMS COME TRUE

DREAMS COME TRUE   Keheningan desa ini membuatku bekerja lebih fokus dari pada desa ...