Sabtu, 27 Juni 2020

CERPEN : DREAMS COME TRUE

DREAMS COME TRUE

 

Keheningan desa ini membuatku bekerja lebih fokus dari pada desa yang sebelumnya Aku tinggali. Penduduk disini tidak jauh berbeda dengan asal desa ku. Orangnya ramah-ramah, murah senyum, dan saling mengasihi. Namun, Aku harus berpisah dengan ibuku yang hanya tinggal berdua dengan Adikku dirumah. Di desa ini ,Aku pun tinggal sendiri mencari nafkah untuk Ibuku dan Adikku dirumah. Aku harus bekerja karena Ayahku sudah tiada ketika Aku masih duduk dibangku SMA.

            Demi keluarga, Aku pun rela bekerja sampai luar desa. Selain perasaan sedih yang telah menimpa ku, Aku pun juga mendapat perasaan senang. Aku bisa lolos dari perjodohan yang tidak aku sukai. Aku tidak mencintai lelaki itu sedikit pun, Bahkan aku pun tidak mengenalinya.

            Dalam kurun waktu 1 tahun bekerja, Aku senang bisa diangkat menjadi manajer di perusahaan. Kabar gembira ini harus diketahui Ibukku dan Adikku dirumah. Mereka pasti senang mendengar kabar gembira ini. Aku menelponnya lewat telpon genggam milikku. (berdering suara telpon dirumah, dan Ibu mengangkat) “Assalamu’alaikum ,siapa ya?”. Dengan sangat gembira aku menjawabnya “Wa’alaikumsalam ,Ini aku bu. Aku punya kabar gembira, pasti Ibu dan Adik senang”. Ibu menjawab “Kabar apa nak? Sepertinya senang sekali”. Aku menjawab pertanyaan Ibu “Aku diangkat menjadi manajer bu, Aku tidak menyangka aku bisa menduduki jabatan ini”. Ibu menjawab “Wah, Alhamdulillah nak, Kami disini turut gembira mendengarnya. Walaupun kamu telah menjadi manajer, Jangan lupakan shalat lima waktu ya. Sudah ya nak, ada tamu sepertinya. Yasudah itu saja pesan ibu, Wassalamu’alaikum”. Aku menjawab “Baik bu, Wa’alaikumsalam”.

            Aku pun memulai pekerjaan baru ku ini. Mulai hari ini aku harus bekerja lebih keras dan Tanggung jawab ku semakin besar untuk perusahaan ini. Dengan posisiku sekarang ini, Aku tidak boleh sombong dengan mendengarkan perkataan ibu yang menyuruhku dengan tidak meninggalkan shalat lima waktu.

            Dibulan ini Aku mempunyai rencana untuk membawa Ibukku dan Adikku kesini. Aku ingin selalu Bersama dengan keluargaku ini disini didesa ini. Dan juga Aku ingin memasuki Adikku ke perguruan tinggi negeri yang ada didesa ini. Namun, ada penghalang yang membuat aku tak bisa membawa mereka dibulan ini. Yaitu jadwal bekerja pada bulan ini dipadatkan. Dikarenakan terdapat karyawan yang mengambil cuti untuk kehamilannya. Mau tidak mau aku pun harus turun tangan untuk menangani pekerjaannya.

            Dengan pekerjaanku yang dua kali lipat ini, Aku diberi sakit oleh Allah untuk beristirahat sesekali. Aku hanya bisa berbaring ditempat tidurku sehari penuh. Aku merasa kesepian dirumah, tiba-tiba Ibuku menelponku untuk menanyakan kabarku sekarang. Aku sedikit berbohong karena Aku telah mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak ingin ibu khawatir tentang keadaanku saat ini.

Selain itu, Ibu menanyakan sesuatu yang Aku pikir-pikir sudah harus dilaksanakan. Ibu menanyakan (dalam telepon) “Apakah kau disana sudah calon suami untukmu nak? Ibu mengerti bahwa kamu tidak suka perjodohan dengan lelaki didesa sebrang”. Aku menjawab “Belum ada bu. Maaf bu, aku sudah lari dari perjodohan itu, karena aku tidak mempunyai cinta sedikitpun dengan lelaki tersebut”. Selanjutnya, Aku hanya mengatakan kepada ibu agar mendoakan ku supaya mendapat calon suami yang Allah dan Ibu ridhoi, serta akupun menyukainya karena Allah ﷻ.

Pada malam hari saat ku tertidur, Aku bermimpi Ibu didatangkan oleh seseorang Ayah dan Anak lelakinya. Aku melihat bahwa seseorang Ayah tersebut ingin melamarku untuk Anaknya. Aku langsung terbangun tanpa mendengar Alasan mereka ingin melamarku.

Esok hari, Aku terkejut akan kedatangan Ibukku dan Adikku dirumah. Mereka tidak mengatakan sedikitpun bahwa mereka ingin kesini. Kebetulan hari ini Aku libur, jadi aku senang bisa seharian dengan mereka. Tapi sepertinya, Ada yang ibu harus bicarakan denganku. Ibu mengatakan kemarin ada seseorang lelaki tua dengan Anaknya yang berkeinginan melamarku untuk Anaknya. Ibu ingin aku menerima lamarannya karena terpikat dengan alasan yang dikatakan oleh lelaki tua tersebut. Ibu mengatakan bahwa lelaki tua tersebut bercerita ,ia bermimpi ada seseorang bertinggi besar dengan cahaya yang sangat terang mengatakan “lamarlah seorang wanita untuk anakmu” dengan ciri-cirinya ia juga mengatakan “Wanita didesa sebelah yang sedang merantau didesa lain”. Ibuku percaya pada mimpinya karena didesa lamaku hanya aku yang merantau sampai saat ini. Dan ibu juga mengatakan bahwa lelaki tersebut yang melamarku adalah seorang tunanetra. Lelaki tua tersebut mengatakan bahwa anaknya hanya melakukan ibadah dan doa selama ia menjadi tunanetra.

Malam saat ibu mengatakan hal tersebut, Aku pun juga bermimpi seperti ada seseorang yang dating menghampiriku dengan wajah yang terang. Dan ku sangka ialah Ayahku yang telah tiada. Entah siapapun itu, ia hanya mengatakan “Terimalah, Yakinlah itu adalah jodoh dari sang kholik untukmu”. Aku langsung terbangun karena suara tersebut sangatlah kencang dan membuatku membangunkan ibu dan meminta untuk menghubungi mereka bahwa aku menerima lamarannya.

Esok pagi aku mengambil cuti untuk tiga sampai empat hari untuk pulang ke desa lamaku. Aku langsung ingin tahu bagaimanakah orang tersebut. Pada saat aku melihat dan bertemu dengannya, Aku pun merasa kaget, wajahnya tidak seburuk apa yang kupikirkan. Wajahnya tampan serta bercahaya membuatku tidak menolak lamarannya. Aku yakin dia adalah jodohku terbaik yang diberikan Allah.

Keluargaku serta keluarganya sepakat untuk pernikahan kami diadakan hari ini, tanpa persiapan apapun. Aku rela nikah tanpa adanya tamu, Aku hanya ingin mempersatukan imanku dan imannya yang menjadi iman kita sempurna. Ini adalah pelajaran bahwa Jodoh yang terbaik yaitu yang diberikan oleh Allah tanpa memandang keadaan fisik seorang pun, Sehingga aku tidak melihat fisik luarnya tapi isi hatinya yang penuh dengan cahaya dan bersih sifat buruk.

 

-TAMAT-


CERPEN : BROKEN HOME

BROKEN HOME

 

 

Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang nyaman, harmonis dan juga mendapat kasih sayang dari orangtua. Namun mengapa aku tidak pernah bisa memiliki kehidupan itu. Tak pantaskah aku mendapatkan nya? Sesungguh nya, sebuah kasih sayang dari orang tua tak akan bisa tergantikan dengan apapun. Aku yakin allah merencanakan semua ini adalah yang terbaik buatku dan juga keluargaku, semoga dengan aku menceritakan semua nya bisa membuat perasaan ini jauh lebih baik dan tak aka nada kesedihan lagi di hari – hari yang akan aku jalani.

Perkenalkan namaku adalah Tari, aku akan menceritakan pengalamanku yang menyedihkan ini sama kalian semua. Semoga ini tidak akan pernah terjadi kepada yang membaca nya. Aamiin

Entah dari mana aku harus memulai ini semua, seorang ibu yang harus bersabar menghadapi sebuah cobaan yang tidak bisa aku bayangkan membuatku setiap hari harus menangisi keadaan ini. Aku benci keadaan ini, aku benci diriku sendiri yang lemah. Aku membenci ayah yang tak pernah bisa mengerti perasaan ibu mengapa ayah harus menuruti permintaan nenek yang membuat keadaan ini semakin rumit. Mengapa nenek setega ini memisahkan ayah dengan ibu. Aku gak habis fikir semua yang ada di rumah ini harus menjadi orang yang gak punya perasaan sama sekali. Aku juga mempunyai seorang adik, tapi percuma aku punya seorang kakak yang hanya membahagiakan diri nya sendiri, menjadi lelaki yang selalu membuat situasi ini tak akan pernah berakhir dari pertengkaran. Harusnya kakak tau keluarga kita sedang berantakan tapi masih sempat – sempat nya kakak memikirkan diri kakak sendiri di banding adik yang selalu disalahkan di hadapan ayah. Aku benci semua nya. Aku tahu ibu memang wanita yang tak sempurna dia mempunyai kekurangan gak bisa berjalan seperti wanita normal, tapi apakah mereka harus berpisah rumah seperti ini dan ayah harus meninggalkan ibu dalam keadaan yang tak berdaya ini.

Saat ini aku dan ibu sedang memasak dan saling bersecrita “ ibu maafkan aku jika aku harus lahir kedunia ini dan membuat keadaan ini tak pernah membaik, aku tau ibu selalu sedih dan terpukul saat ayah ingin menceraikan ibu, maafkan aku ibu ? “ ( menangis dan memeluk ibu )

“ Nak, kamu jangan pernah berbicara seperti itu, kamu adalah anak ibu yang di anugrahkan dari tuhan untuk melengkapi keluarga ini. Ayah, mungkin bersikap seperti itu karena dia tidak bisa menerima ibu seperti wanita yang sempurna “. ( mencoba terlihat tegar di hadapan ku )

“ ibu bagiku kau adalah wanita yang sempurna yang pernah ku miliki. Mengapa ayah jahat sama kita, apakah ayah udah gak sayang lagi sama kita? “ ( sambil terus menangis )

“ ayah tidak jahat sama kita nak, ayah sayang sama kita “ kata ibu meyakinkanku. “ lalu mengapa kalo ayah sayang sama kita, ayah harus memilih berpisah rumah. Aku benci sama ayah “ dengan nada yang keras hingga terdengar ayah saat lewat. “ apa ! kamu membenci ayah? Berani – berani nya kamu mengatakan itu pada ayah ! “. kata ayah dengan nada kasar dan marah “

“ ayah, kenapa ayah tega melakukan semua ini sama ibu? Apa salah ibu ayah? Sampai ayah membuat ibu menangis, ibu sangat mencintaimu dan menyayangimu tapi apa balasanmu ibu. Kau hanya membuat nya sakit hati dan menangis “ ( kata ku dengan kesal )

“ ayah melakukan semua ini demi kebaikan kita semua, kamu harus tau itu tari. “ ( dengan nada menenangkan )

“ sudahlah tari ibu tidak apa – apa kalau memang itu yang terbaik buat keluarga kita ibu tak keberatan dan kamu ayah sebaiknya kita memang lebik baik berpisah agar kamu lebih tenang dengan hidup mu. “ ( sedikit kesal dan terus menangis )

Lalu akupun berlari masuk kekamar dengan terus menangis tanpa henti dan berkata “ aku benci sama ayah ! “

Hingga aku tak mampu menahan beban yang aku hadapi ini. Semakin lama semakin tak mampu untuk aku hadapi bagaimana mungkin aku harus menerima ibu tinggal bersama kakak dan aku harus tinggal bersama ayah. Aku ingin keluarga kita utuh seperti dulu lagi menjalani masa – masa yang indah dengan canda tawa yang tak bisa tergantikan dengan apapun.

Saat itu aku mendengar ayah bersama ibu bertengkar di ruang tamu dan aku berada di kamarku.

“ kamu bukan nya sebagai ibu mengajari anak nya dengan sopan santun malah membuat nya membenci ayah nya sendiri, ibu macam apa kamu ini ! “ ( dengan nada kasar )

“ harus nya kamu sebagai ayah yang bertanggung jawab di keluarga ini lebih mengutamakan anakmu di banding memilih untuk berpisah. Apa kamu tak kasian dengan mereka yang setiap hari mendengar kita berantem seperti ini ! “. Menangis tanpa henti lalu aku pun sudah takuat lagi mendengar mereka bertengkar setiap hari akan malu dengan teman – temanku mereka selalu bahagia dan selalu di sayangi, tapi kenapa aku ga memiliki nya?. Semua ini gak adil, aku pergi keluar dan menghentikan pertengkaran ayah dan ibu.

“ berhenti !! apa kalian ini tak malu dengan anakmu? Yang harus terus melihat kalian seperti ini. Apa kalian belum cukup membuatku menangis? Harus menahan rasa kekecewaan ini, mungkin ayah dan ibu bahagia dengan keadaan ini tapi aku gak sama sekali ayah ibu. Aku ini anak kalian, harus nya kalian memberikan contoh yang baik kepada anak nya bukan nya seperti ini. Tak mengertikah kalian dengan perasaan ku. “ ( menangis dan sangat kecewa )

“ lihat itu anak kamu. Tari, terlalu kecil untuk menerima ini semua apakah kau tega memisahkan aku dengan nya?. “ ( kata ibu dengan tegas )

“ aku memang memisahkan kalian. Aku tidak mau mempunyai seorang istri yang lumpuh seperti kamu ! tidak bisa merawat anak kita dengan baik karena kamu tak bisa berjalan. Sebentar lagi aku akan menceraikanmu dan mencari ibu yang mampu membuat tari bahagia. “ ( kata ayah dengan penuh amarah )

“ diam ! tidak bisakah kalian diam? Semua ini membuatku tersiksa. Ayah, apa ayah tidak mempunyai perasaan dengan ibu. Sehingga kau mempu untuk melupakan nya dan memutuskan untuk menikah lagi. Baiklah ayah ceraikan ibu ! lebih baik ayah menceraikan ibu dari pada ibu menahan sakit hati yang begitu dalam. “ aku benci ayah !. “ ( menangis dan keluar dari rumah )

“ tari, kamu mau kemana nak? Jangan dengarkan ayahmu dia hanya bercanda, kembalilah nak ? “ ( berlari mengejarku )

“ aku tak mau punya ayah yang gak punya perasaan. Biarkan aku pergi untuk sementara waktu untuk menenangkan hati ini ibu. Maafkan aku. “ ( pergi dan terus menangis sepanjang jalan )

Setelah kejadian itu, aku menjadi anak yang broken home dan terus menjalani kehidupan yang sering kali aku tak bisa berfikir positif. Setiap hari aku disekolah menjadi anak pendiam, nilai pelajaranku turun semua kehidupan ku menjadi berantakan. Hingga aku memutuskan untuk pergi jauh dari rumah agar aku tak mendengar pertengkaran yang membuatku tak tahan untuk tinggal dirumahku sendiri.

Sebenarnya aku tak ingin melakukan ini semua tapi aku tak tahan dengan semua yang aku hadapi, aku menjadi korban dalam pertengkaran ibu dan ayah. Ibu maafkan aku melakukan ini, aku telah menjadi anak yang tidak berbakti kepada orang tua, aku berjanji dengan kepergianku ini aku akan menjadi anak yang baik dan aku akan kembali setelah aku bisa membalas semua jasamu. Aku ingin membahagiakan mu dan memberikan yang terbaik untuk ibu. Semoga ibu disana baik – baik saja. Ayah, aku tahu ayah malu dengan keadaan ibu yang tidak bisa berbuat apa – apa, tapi tak seharus nya kau tega menceraikan ibu dan mencari wanita lain yang jauh lebih sempurna dari ibu. Ayah harus tahu ibu sangat mencintai ayah seperti aku mencintai ayah. Semoga dengan kepergianku ini kalian bisa memikirkan hidup kalian masing – masing. Suatu saat nanti aku akan kembali untuk kalian.

 

 

-TAMAT-


CERPEN : Di kegelapan Malam

Di kegelapan Malam


Sebuah cerita dimalam yang begitu dingin berhembus angin yang kencang jendela-jendela kamar terbuka otomatis tanpa adanya sentuhan sedikitpun , terdengarlah suara rintihan air hujan yang mengenai genting rumah . Dimana tak ada seorang pun yang ada disekitarku maupun teman yang ada didekatku , aku mulai merasa ketakutan terhadap sesuatupun mulai berdatangan tak henti-hentinya rasa itu semakin kuat , aku langsung bergegas mengambil selimut di lemariku.

 

Pada saat ingin mengambil selimut terdengarlah suara pecahan kaca di dapurku , kemudian aku pun ingin sekali kedapur tetapi rasa ketakutan ku ini masih kuat, karena rasa kepo ini sangat kuat dan  saya pun memberanikan untuk kedapur. Pada saat berjalan menuju dapur saya pun dikagetkan dengan sebuah jejak kaki dari arah dapur , setelah itu aku langsung lekas mengikuti arah jejak kaki itu , sesampainya didapur  aku tidak melihat seseorang pun disana dan yang aku lihat adalah gelas kaca yang terjatuh dari meja makan. Setelah itu aku langsung bergegas untuk merapih pecahan gelas kaca itu , pada saat itu juga aku melihat bayangan dijendela lalu aku pun langsung menghampirinya lama kelamaan bayangan itu menghilang secara misterius.

Setelah itu aku pun langsung bergegas pergi meninggalkan dapur dan kembali ke kamarku , dan setelah sampai kamar aku pun melihat bayangan itu lagi di jendela kamarku dengan rasa yang penasaran aku pun menghampirinya,  pada saat aku ingin membuka jendela bayangan itu menghilang lagi.

 

Beberapa menit kemudian ada suara dibawah tepatnya di ruang tamu , kemudian aku pun bergegas untuk pergi ke ruang tamu dan saat di ruang tamu suara itu langsung menghilang saja . Setelah itu aku pun menoleh ke bawah ternyata ada rambut yang tertinggal rambut itu sepanjang 30 cm dan anehnya rambut itu kusut dan kotor serta bau tanah merah.

Selang beberapa detik ada yang mengetuk pintu depan dan aku langsung berjalan menuju pintu dan setelah aku buka tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya yang ingin meminta tolong untuk mengambilkan secangkir air, rasa kasian yang ku rasakan membuatku tersentuh di hatiku  karena wanita tersebut sekujur tubuhnya basah terkena derasnya air hujan,  aku pun langsung bergegas mengambil secangkir air. Setelah aku ambilkan secangkir air wanita itu pun tiba-tiba menghilang .

Entah pergi kemana nenek itu dan aku pun merasa heran serta bercampur dengan perasaan yang tidak tenang, selanjutnya aku kembali ke kamarku untuk beristirahat karena pada malam itu jam sudah menunjukan pukul 00:00 , tetapi keluarga ku belum pulang juga perasaan ku mulai tak tenang serta ketakutan. Kemudian terdengar suara-suara aneh mulai bermunculan sumber suara aneh tersebut terdengar di area bagasi mobil, halaman belakang rumah, gudang dan loteng, tetapi suara tersebut tidak menggangguku sama sekali dan aku malah abaikan suara tersebut.

Tepat pada saat itu aku mulai merasa lapar padahal aku sudah makan tadi siang dan juga tidak merasakan kantuk , lalu aku memutuskan pergi ke ruang tamu untuk makan makanan ringan sambil nonton televisi. Sesaat setelah aku menyalakan TV tiba-tiba listrik rumahku padam semua pun terlihat gelap gulita dan aku pun segera mengambil lilin, kemudian aku menyalakan lilin satu persatu disetiap sudut area rumahku. Pada saat itu juga aku merasa sedang diawasi oleh seseorang padahal saat itu keluargaku belum pulang ke rumah, dan aku pun berpikir bahwa itu hanyalah halusinasi saja. Tetapi pada saat  ku berjalan  menuju kekamar  merasa ada yang mengikutiku dari belakang,  kemudian aku pun menoleh ke belakang  tetapi tidak ada seseorang.

Aku mulai ketakutan dan bergegas pergi ke kamar , setelah sampai dikamar aku  diperlihatkan oleh sebuah tulisan yang menggunakan darah di jendela ku, tulisan itu meninggalkan sebuah pesan singkat yang membuatku selalu berhati-hati akan datangnya mahkluk jahat dan kejam di sekitarku. Dan benar ada suara di ruang bawah tanah yang sedang menuju kekamar ku , suara itu seperti suara orang yang berjalan tapi berjalannya dengan satu kaki yang diseret dan aku pun mulai was-was terhadap sesuatu yang datang kepadaku. Kemudian aku pun mengambil tongkat Baseball di keranjang , tongkat itu sebagai protect terhadap serangan yang mendadak.

Lalu aku pun berjalan keluar kamar dengan perlahan-lahan , kemudian aku melihat sosok mahkluk yang sedang menuju ke arah ku dengan rasa ketakutanku , tetapi aku pun memberanikan diri untuk melawannya apapun itu mahkluk itu. Pada setiap mahkluk itu berjalan lilin yang ada disudut rumah langsung mati secara tiba-tiba padahal hujan sudah mulai reda dan angin pun tak berhembus kencang , tiba-tiba listrik pun menyala dan secara tiba-tiba juga mahkluk itu menghilang bersamaan dengan listrik menyala dan aku mulai merasa senang dan gembira karena mahkluk itu sudah pergi. Dan aku pun kembali ke kamar tetapi tulisan yang ada dijendela itu sudah tidak ada, Setelah beberapa menit kemudian ada suara bel berbunyi dan ternyata itu adalah keluargaku yang telah pulang , dan cerita ini aku ceritakan kepada ibuku dan setelah aku ceritakan mahkluk itu adalah jin yang ingin berbuat jahat denganku dan juga ibuku berpesan bahwa kalau mahkluk itu muncul lagi aku tinggal bunyikan lonceng pemberian kakekku.


Rabu, 24 Juni 2020

Pancasila adalah jatidiri bangsa








Pancasila adalah jatidiri bangsa. Nilai – nilai Pancasila diyakini sebagai nilai kebajikan dan mampu menjadi acuan bagi pengembangan jatidiri dan karena itu perlu diimplementasikan sebagai materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). 


Menurut teori kewarganegaraan komunitarian dan fungsionalisme struktural, gagasan tentang kehidupan yang baik merupakan hasil kesepakatan komunitas, nilai bersama yang turut menentukan kehidupan, menjadi sumber bagi terjadinya integrasi dan karena itu perlu disampaikan kepada warganya demi eksistensi dan kelangsungan masyarakat.

 Pancasila termasuk bahan pelajaran PKn yang bersifat “The Great Ought" bagi bangsa Indonesia karena nilai-nilainya dianggap sebagai gagasan bersama tentang kebaikan dan kehidupan yang baik tersebut. 

Materi Pancasila merupakan isi PKn yang bersifat structural formal, memiliki sifat tetap, sama, dan menjadi pemersatu bangsa. Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah bagaimanakah implementasi pembelajaran PKn yang memuat Pancasila sehingga mampu mengembangkan jatidiri bangsa. Sejalan dengan masalahnya, penelitian ini menggunakan pendekatan qualitative research dengan model grounded. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumen, wawancara, dan observasi. 

Sumber dokumen adalah dokumen formal, literatur, buku teks PKn, dan Perangkat Pembelajaran PKn. Informan adalah para pakar di bidang filsafat, Pendidikan Kewarganegaraan dan guru PKn.

 Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Pancasila oleh guru PKn di sekolah. Analisis data menggunakan model induktif. Kesimpulan penelitian menunjukkan: 

1) Implementasi Pancasila melalui PKn dapat dilakukan dengan menjadikan Pancasila sebagai materi PKn yang mencakup materi rumus (status atau fungsi) dan substansi (isi atau kandungan nilai) dari sila-sila Pancasila dalam kategori Pancasila pandangan hidup bangsa, ideologi kebangsaan dan dasar negara, dikembangkan melalui pendekatan ilmiah dan tafsir yang sesuai dan dengan mempertimbangkan pemikiran Pancasila di jalur politik kenegaraan, 

2) Pembelajaran materi Pancasila dapat dilakukan dengan pembelajaran guru aktif agar memberi pemahaman konseptual yang benar tentang rumus Pancasila dan pembelajaran siswa aktif agar memberi pengalaman belajar yang bermakna dan kontekstual mengenai isi Pancasilaa, 

3) Jatidiri bangsa berdasar Pancasila berisikan karakter warga negara yang sikap dan perilakunya mencerminkan dimensi religius, manusiawi, nasionalis, demokratis, dan adil. Jatidiri bangsa berkaitan dengan pemuatan materi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.


 Penelitian merekomendasikan perlunya mengorganisasikan materi Pancasila berpijak kepada tiga rumus pokok yakni Pancasila pandangan hidup bangsa, ideologi kebangsaan, dan dasar negara sebagai suatu kesatuan yang berkesinambungan. 
 [Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan]

human resource dan tugas, syarat menjadi HRD

    



human resource dan tugas, syarat menjadi HRD

Human Resources (HR) adalah bagian yang sangat penting dari suatu organisasi/perusahaan. Mereka adalah penopang dari kesuksesan suatu perusahaan. Tugasnya adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja. Mengapa dibilang penting, karena tanpa karyawan, sebuah perusahaan tidak dapat berjalan    
Sumber daya manusia (SDM) adalah bidang dalam perusahaan yang memperkerjakan manusia di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan perusahaan.


syarat penting menjadi HRD :

1. Memiliki kemampuan untuk menganalisa informasi dengan cepat dan untuk membuat keputusan.

2. Berkomitmen pada pekerjaan dan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan

3. Mampu menangani masalah SDM serta komersil dengan pendekatan profesional

4. Dapat bekerja dengan baik dengan semua orang, baik didalam maupun diluar perusahaan

5. Fokus untuk memberikan hasil terbaik untuk perusahaan dan tekad untuk mencapai tujuan

6. Memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk berbicara dengan orang lain

7. Dapat dijadikan contoh yang baik oleh seluruh karyawan

8. Selalu ingin tahu dan memiliki pikiran terbuka serta selalu mencari cara baru untuk perkembangan perusahaan

9. Bijaksana dan dapat menyimpan rahasia


Tugas nya adalah :

1. Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi calon karyawan baru

2. Bertugas untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan karyawan

3. Menjaga hubungan antar karyawan

4. Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan

5. Memberikan kompensasi dan perlindungan setiap karyawan

Baik saya akhiri presentasi saya tentang Human Resource . mohon maaf jika ada salah pengucapan dalam presentasi saya . billahitaufiq walhidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jumat, 19 Juni 2020

CERPEN : Sahabat dari Kecil

Sahabat dari Kecil

Dari waktu aku menjadi anak anak, aku mempunyai banyak sekali pertemanan. Aku berteman dengan anak anak yang ada disekitar ku, awalnya aku tidak mengenal sama sekali dengan mereka, lama kelamaan aku mengenal mereka, karena sering bermain dengan mereka, aku memiliki teman yang sangat dekat yaitu Doni, dia itu menurutku orangnya asik dan seru saat bermain

“Rio Rio Rio” ucap Doni memanggil ku di depan rumah ku

Aku keluar menenemui si Doni di depan rumah

“Don ada apa memanggil ku”

“Ayo lah kita main kelapan main bola”

“Ayo”

Lalu aku bergegas dengan Doni menuju lapangan, sesampainya dilapangan saya menjumpai banyak anak anak dilapangan,

Anak anak dilapangan mengajakku dengan Doni

“hoii, kalian sini gabung main Biji bite”

“Ok teman teman”

Saya pun dengan Doni bermain dilapangan dengan teman teman lainnya,permainan sangat seru dan menyenangkan, nah setelah selesai bermain saya dan teman teman istirahat sambil meminum es, rasanya nikmat sekali karena situasi begitu panas

Nah selesai istirahat saya berganti permainan

“teman teman gimana kalo kita lanjut main bola gimana”

“wah, kayanya bakal seru tu kita main bola”

“nah, makanya jangan banyak basa basi lagi kita langsung main aja”

“ayoooooooo”

Saya dan teman teman pun lanjut bermain bola, permainan bola sangat seru sekali hingga lupa waktu, tak terasa sudah menjelang magrib , dan akhirnya Aku,Doni dan teman kainnya pulang

Nah aku pulang kerumah bergegas mandi dan aku segera menuju ke masjid sambil di jala aku melewati rumah Doni sekalian saja aku manggil dia

“Doni,Doni,Doni........”

“ada apa Rio?”

“ayo ke masjid kita shalat bareng”

“sebetar, aku pakai sarung dulu”

“ok”

Setelah dari rumah doni saya langsung menuju ke masjid untuk shalat berjamaah, setelah shalat saya bertemu dengan anak yang bernama andi dia orangnya asik juga dan seru.

Aku mengajaknya bermain besok dilapangan

“Andi kamu besok mau main bareng sama kita dilapangan”

“aku mau main”

Keesokan harinya Aku, Doni dan Andi langsung ketemuan dilapangan dan langsung bermainan, dilapangan kita bermain petak umpet seru sekali hingga lupa akan waktu

Aku mulai beranjak ke bangku sekolah smp, pada saat itu saya jarang ketemu dengan Doni dan andi, pasti mereka berdua punya juga kesibukan masing masing Hingga susah sekali bertemu

Nah tiga bulan kemudian aku diajak ketemuan bersama Doni dan Andi, disaat ketemuan kita mmebicarakan hal hal yang ga jelas dan membuat kita smua senang hingga tertawa senang sekali, setelah itu Doni mengajak kami ke museum satelit yang ada di jakarta

“Gimana pada mau ga ke Museum Telekomunikasi”

“Kayanya menarik” kata saya ke Doni

“Andi gimana kamu bisa ga” kata Doni ke andi

“Bisa, aku ikut”

Nah, keesokan harinya pagi pai sekali mereka bertiga pergi menggunakan transportasi yaitu kereta api

 

Akhirnya saya pun sampai ketempat tujuan ketempat museum telekomunikasi yang ada di jakarta

“Jauh juga ya..” Kata saya kepada Doni dan Andi

“Lumayan jauh ni sampe kaki ku pegel pegel ni” Kata Doni

 “lah sama ini, kita istirahat dulu aja disini” Kata Andi

Kebetulan Kereta yang kami tumpangi Sangat penuh penumpangnya hingga berdesak desakan, setengah jam kemudian mereka bertiga istirshat akhirnya melnjutkan jalan kamike museum dan akhirnya sampai dan masuk kedalam museum

“Nih, Rio,Andi kalian tahu ga? Satelit pertama yang ada di indonesia?”

“Ga tau Don.... hehehe” kata saya Ke Doni

“Kamu tau ga Andi”

“Ga tau juga Don hihihi..”

“Pada ga tau ni, aku kasih tau ni satelit pertama yang ada di indonesia bernama Palapa yang diambil dari kata Sumpah Palapa yang dicetuskan oleh patih gajah mada dari majapahit tahun 1334, Nah gimana sudah tau pada?” kata doni

“OK siap , jadi tau sekarang” kata saya dan Andi

Setelah kami sudah menelusuri semua ruangan museum, kami pun beranjak keluar dari museum, diperjalanan kami sudah sangat lelah dan uang kami pun sudah minim,tiba tiba dompet ku hilang entah hilangnya kemana

“waduhhh, kalian berdua liat dompetku ga?”kata ku kepada Doni dan andi

“ga liat, emangnya hilang?”Kata Doni

“coba cari lagi siapa tau keslip” kata Andi

“ga ada juga udah ku cari, ga da juga”

“coba kita balik lagi ke museumnya gimana” kata Doni

“ayo, siapa tau jatuh disana” kata saya Ke Doni

“males ah, lumayan jauh kita kan jalannya, ku pulang duluan ya”

Entah apa yang di pukiran Andi, kenapa sikapnya seperti itu

“Yaudah, pulang sana parah banget kamu Andi!!!” kata doni

“Udah Don biarin aja, ku juga ga nyangka dia kok begitu ya”Kata saya ke Doni

“Kesel juga, orang lagi susah ditinggal duh!!!!”

Akhirnya aku dan Doni pun kembali lagi ke museum dan saya bertanya kepada petugas yang berjaga di musem tersebut

“Pa, Bapak menemukan dompet ga, warna hitam dengan gambar tengkorak di dompetnya”

“Ni bukan, tadi saya menemukan dekat pintu keluar, untung saja saya temukan” kata petugas

“Wah iya ni bener pa dompet saya ini, terima kasih banyak pa”

“iya sama sama, lain kali  hati hati ya”

Setelah itu saya dan Doni jalan lagi menju stasiun dalam keadaan sangat lelah,setelah sampai setasiun saya dan Doni langsung masuk kedalam stasiun, dan menunggu kereta, ketika kereta datang beruntungnya tidak padat aku bisa istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah ku, setelah beberapa jam saya sampai di setasiun

“Akhirnya sampai juga hufft” kata saya

“iya ni sampai juga” kata Doni

Aku dan Doni duduk sebentar disetasiun sambil ngemil makanan ringan, dan setelah itu aku aku jalan pulang kerumah bareng Doni kebetulan setasuinnya dekat dari rumah, sambil jalan aku mengajak Doni untuk bertemu sebentar di depan rumah Doni

“Don, nanti ku main kerumah mu”

“oh iya, ku tunggu loh”

“siap, nanti ku mandi, makan langsung otw kesana ya”

“Ok siappp”

Setelah ku dirumah kubergegas mandi dan langsung otw kesana mengguanakan sepeda ku, karena lumayan jauh lah kalo jalan kaki kerumah Doni

Setelah ku sampai,akhirnya aku segera memanggil Doni di depan rumahnya

 

“Doni,DoniDoni..........”

“wah, dia dateng kirain ketiduran kecapean hehehhe”

“ga selemah itu kali sampe ketiduran”

“wkwkwk masuk sini”

Nah setelah masuk kerumah Doni, saya duduk sambil membicarakan Andi

“ga habis fikir, ko Andi bisa begitu ya sikapnya” kata saya ke Doni

“ emang udah begitu sikapnya kali, udah gausah dipikirin, orang kaya gitu mah kalo dipikirin ga da habisnya” ucap Doni

 

-TAMAT-

 

 

 

 

Dari kisah cerpen diatas kita bisa ambil hikamhnya, bawah sahabat sejati akan terlihat ketika kita dalam keadaan susah, dan orang yang pura pura menjadi sahabat terlihat ketika mendapat kesenagannya saja


CERPEN : RENTANG CERITA DI TANAH ANARKI

RENTANG CERITA DI TANAH ANARKI

 

Di tengah hiruk pikuk belantara kota, seorang anak berumur 10 tahun duduk termenung dipinggiran sungai yang agak keruh dengan langit yang dipenuhi burung yang menari berbahagia disiram oleh sinar mentari senja, termenung dan memikirkan tentang video dokumenter yang disaksikannya tadi siang.

“Di tanah ini kita hidup, di tanah ini kita melangkah, anak cucu kita akan merasakan indahnya negeri ini atas dasar keikhlasan perjuangan kita.” Salah satu bagian dari dalam video yang diingat oleh Api, anak laki-laki yang termenung sepanjang senja memikirkan hal yang tak seharusnya difikirkan oleh anak seusia-nya.

            “Ibu, aku akan menjadi manusia yang akan memberantas ketidakadilan di negeri ini bu,” ucap Api dengan intonasi semangat membara kepada ibunya yang sedang memasak sarapan untuk dirinya. Ibunya pun menoleh dan memberikan senyuman lembut lalu kembali melanjutkan aktifitas memasaknya.

            “Sarapan datang.” Ibu berkata sembari tersenyum dan membawa masakan.

            “Kamu akan memberantas ketidakadilan? Mulia sekali keinginan anak ibu ini.” Sembari mengelus kepala.

            “Habiskan sarapanmu lalu berangkat kesekolah, jangan sampai telat ya,” ujar Ibu kepada Api sembari tersenyum.

            Ayah dari Api adalah seorang perwira purnawirawan dengan pangkat yang cukup tinggi dengan pangkat Mayjen yang telah gugur di medan pertempuran pada konflik di salah satu pemberontakan yang terjadi di negeri tersebut. Dan Ibu dari Api merupakan seorang guru di salah satu SMA Negeri di daerah tempat ia tinggal. Api adalah anak yang biasa – biasa saja dalam hal pelajaran, sama seperti murid yang lainnya, namun pemikiran yang ia miliki telah jauh melampaui anak – anak lain seusianya.

            Pada saat tiba di sekolah salah seorang guru bertanya kepada seluruh murid. “Apa yang kalian fikirkan tentang negeri ini?.” Semua hening, tak ada yang berani mengutarakan pemikirannya.

            Tiba – tiba Api tunjuk tangan dengan tenang, memecah keheningan kelas. “Iya silahkan Api maju kedepan, utarakan semua pemikiranmu tentang negeri ini.” Api berjalan ke arah guru tersebut. Seluruh teman – temannya pun menatap dengan rasa khawatir takut ia hanya akan mempermalukan dirinya sendiri sekaligus senang karena tidak disuruh maju ke depan oleh guru.

            “Boleh saya memulainya, Bu?” ungkap Api.

            “Iya silahkan, Nak.” Gurunya tersenyum lembut.

            Dengan suara lantang dan percaya diri ia berkata, “Bangsa kita adalah bangsa yang besar, bangsa kita adalah bangsa yang sangat besar, dengan seluruh kekayaan alamnya, bangsa ini seharusnya menjadi negara maju lebih dari yang lain. Tanah, laut, hutan dan gunung, dan semua kekayaan yang apabila semua dimanfaatkan untuk seluruh masyakat bangsa ini, dapat dipastikan bahwa bangsa ini akan menjadi negara sejahtera nan makmur. Namun, kenyataan pahit harus ditelan bangsa ini, sejahtera nan makmur yang kami dan kalian idamkan harus pupus dan runtuh. Bangsa ini menjadi bangsa yang miskin dengan seluruh kekayaannya. Karena apa? Karena kebodohan dan keterbelakangan akan pendidikan dan pengetahuan yang menyebabkan bangsa ini tidak dapat berkembang pesat. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda mulailah belajar dengan sungguh dan tekun, bangsa ini harus dirubah, negeri ini milik kita, kita lah penguasa dinegeri kita sendiri, bangsa kita bangsa yang merdeka, jangan biarkan bangsa ini tunduk secara tidak langsung kepada bangsa lain. Kita adalah generasi penerus bangsa, masa depan bangsa ditentukan oleh kita, mari kita bangun negeri ini, mari kita cintai negeri ini sebaik mungkin, jangan lupakan jasa para pahlawan yang membela bangsa ini hanya agar kita sebagai anak cucu dapat menghirup udara dengan merdeka. Bangkit teman – temanku, bangkitkan negara kita.”

Api berkata panjang lebar didepan teman – temannya yang masih seumur dengannya, semua menatap tidak percaya, bahkan guru yang mengajarnya pun menatap termenung dan menitik-kan air mata bangga, bagaimana bisa anak berumur sepuluh tahun berbicara lantang dan lugas layaknya presiden berpidato, hal itu memenuhi fikiran guru tersebut.

            Dengan lembut sembari mengusap air mata Bu Guru berkata, “Darimana kamu belajar akan hal itu? Dan sejak kapan kamu mengerti akan hal seperti itu? Hal itu tidak seharusnya difikirkan oleh anak seusiamu.”

            “Ayah saya seorang perwira tinggi, ibu saya seorang guru sama seperti ibu, ketika beliau ayah saya masih hidup, saya selalu ditanamkan rasa cinta terhadap negeri ini, negeri yang kita pijak ini, dan ibu saya selalu memberi pelajaran kepada saya tentang banyak hal, sehingga pemikiran saya melangkah lebih jauh dari anak – anak lain, walau saya biasa –biasa saja dalam hal pelajaran.” balas Api.

            “Ibu bangga denganmu, Nak.” Sembari mengusap kepalanya.

            Beberapa tahun berlalu, tiba saatnya ia masuk universitas, dengan bekal dan kemampuannya saat di masa sekolah dulu, Api berhasil lulus dan terdaftar di universitas ternama di negeri tersebut.

Beberapa bulan belajar di universitas, Api mendaftar sebagai anggota BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa di universitas tersebut. Sejak sekolah menengah pertama dan atas Api selalu mengikuti organisasi sekolah seperti OSIS, dan dengan pemikiran yang membangun serta jiwa kepemimpinannya yang tinggi ia selalu terpilih sebagai  ketua organisasi. Contoh salah satu programnya yang berhasil di masa sekolah dulu adalah menciptakan Bank Sampah, dengan adanya Bank Sampah tersebut, ia merekrut para siswa yang pandai membuat kerajinan menjadi anak buahnya sehingga sampah yang ada dimanfaatkan dan didaur ulang serta dijual kembali, pemasukkan uangnya diberikan kepada yayasan kaum dhu’afa dan fakir miskin. Program itu berhasil dan terus dilanjutkan oleh ketua OSIS angkatan selanjutnya.

Beberapa waktu setelah ia terdaftar sebagai anggota BEM, Api terpilih sebagai Presiden Mahasiswa, karena prestasinya di organisasi sangat melesat tinggi, sebagai Presiden Mahasiswa, ia memimpin seluruh mahasiswa di negeri ini.

Api diminta untuk memberikan pidato atas terpilihnya sebagai Presiden Mahasiswa. Dengan lantang dan keras, ia berpidato sama seperti dulu dan mengutarakan seluruh fikirannya tanpa teks satu lembar pun, ucapan terima kasih dan visi misinya sebagai pemimpin pun ia sampaikan tanpa keraguan. Pendengar berdecak kagum dan termotivasi dengan pidato yang disampaikannya, seluruh mahasiswa menyaksikan pidato nya.

Api menjalankan tugasnya dengan sempurna, penghargaan dan sertifikasi didapatinya selama menjalankan programnya sebagai pemimpin. Salah satu programnya yang sukses adalah mendirikan HOI atau Humanity Organisation International, yaitu organisasi kemanusiaan internasional dengan dirinya sebagai pendiri utama bersama rekan rekan kuliahnya.

Api berhasil mengirimkan pasokan makanan sebesar dua ribu ton keseluruh negara yang krisis bahan pangan, seperti palestina, suriah, mongolia, zimbabwe dan yang lainnya.

            Setelah bergantinya pemerintahan negeri tersebut satu tahun yang lalu, Presidennya tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan ternyata setelah diselidiki lebih lanjut Presiden menganut paham komunisme, seluruh menteri yang diangkatnya berdasarkan dari golongan tionghoa yang ber-asas komunisme.

            Kekacauan kembali terjadi di negeri ini, inflasi harga pangan yang meningkat 400% dan dollar US yang sudah mencapai angka Rp.21.000 membuat bangsa tersebut terkena krisis moneter, namun seluruh media telah dibungkam oleh pemerintahan, hanya menampilkan sisi baik dari pemerintahan tersebut, para pemuka agama yang menolak paham komunisme telah di persekusi dan dikriminalisasi. Semua media tidak ada yang menampilkan berita tentang itu. Impor pangan dan tenaga kerja asing melonjak, pengangguran bertambah diseluruh negeri.

            Para rakyat yang memiliki finansial lebih tetap bertahan dalam kondisi itu, namun rakyat yang dibawah standar kemiskinan tersiksa dan tidak bisa berbuat apa – apa. Presiden seakan masa bodoh dengan hal tersebut, entah apa yang ada difikirannya, ia hanya memperkaya dirinya sendiri dan golongannya.

            “Kumpulkan seluruh pimpinan BEM dari seluruh pelosok negeri, saya sebagai Presiden Mahasiswa akan menggelar konferensi terhadap seluruh mahasiswa dinegeri ini, cepat.” Api berkata kepada bawahannya.

            Setelah pimpinan BEM dari berbagai universitas telah berkumpul melalui video call, dan ada beberapa yang hadir langsung ditempat, Api kemudian berpidato.

            “Kinerja pemerintahan yang sekarang telah rusak! Kita tidak bisa hanya mendiamkan begitu saja, ketidakadilan dinegeri ini harus diberantas, rakyat harus disejahterakan, banyak rakyat dari kalangan  bawah harus menanggung beban karena keteledoran pemerintah, kita sebagai kaum terpelajar harus bertindak tegas, sejarah negeri ini telah membuktikan bahwa mahasiswa berperan tinggi, kita sebagai mahasiswa yang menjembatani antara rakyat dengan pemerintahan, kita tidak bisa dibodohi dan ditunggangi oleh elit politik manapun, tegakkan keadilan dinegeri ini, presiden harus diganti! Mari kawanku, kita turun ke jalan esok hari, seluruh mahasiswa wajib turun! Tak ada satu pun yang tak ikut, demi sejahteranya negeri ini, Takbir!”

            “Allahu Akbar!” Serempak orang yang mendengar menjawab.

             Konferensi dibubarkan, kabar tersebut disampaikan oleh para ketua BEM diseluruh universitas kepada seluruh mahasiswa, seluruh mahasiswa setuju dan mengikuti arahan. Dan kabar tersebut juga sampai ke pemerintahan, dan sebelum tiba hari esok, pemerintahan sudah menyiapkan ribuan pihak kepolisian untuk mengamankan dirinya.

            Presiden tau bahwa dirinya akan diturunkan, ia bersembunyi di dalam istana dengan pasukan pengawal lebih dari empat ribu orang dengan persenjataan lengkap.

            Ketika tiba hari yang dinanti, para mahasiswa turun kejalan melakukan orasi untuk menurukan Presiden dari jabatannya karena sudah tidak layak, Api berada digarda depan sebagai orator,

            “Wahai bapak Presiden, dengarlah aspirasi kami, kalian sudah tidak pantas memimpin negeri ini, turun dari jabatan kalian, rakyat sudah tidak tahan dengan kepemimpinan kalian, kami rakyat hidup dengan tak pantas, kalian para penguasa hidup dengan damai tanpa memikirkan nasib kami, turunkan presiden dari jabatannya!” Api ber – orasi dengan semangat dan jiwa yang membara.

            “Turunkan presiden!”

            “Turunkan presiden!”

            Seluruh mahasiswa di pelosok negeri melakukan orasi didepan pemerintahan, dan Api melakukan orasi di depan Istana Negara dan terus hingga ke Gedung Mahkamah Konstitusi.
            Semua berjalan damai, namun karena ketakutan pemerintahan terhadap mahasiswa, pemerintah tidak mau membukakan pintu untuk para mahasiswa dengan Api sebagai perwakilan untuk berdiplomasi dengan pemerintahan.

            Mahasiswa tidak melakukan provokasi apapun, semua berjalan sesuai aturan yang ada, hingga pihak pengamanan melakukan provokasi terhadap mahasiswa. Peristiwa kelam kembali terulang di negeri ini, seperti 1998 dulu, pecahnya bentrokan antara mahasiswa dengan kepolisian tak dapat dihindarkan.

            Api yang saat itu tengah meneriakan aspirasinya, diseret turun dan dipukuli hingga kondisinya parah oleh pihak kepolisian kemudian diculik, para mahasiswa yang lainnya dikejar dan dipukuli oleh para aparat oleh pentungan, mahasiswa tidak tinggal diam, memberi perlawanan dengan melempari batu dan dengan bambu yang seadanya.

            Para mahasiswa dibawah kepemimpinan Api, melihat Presiden Mahasiswa menghilang, membuat mahasiswa semakin murka dan melakukan serangan serangan lebih brutal kepihak aparat, para aparat wanita bertarung dan memukuli mahasiswi, pihak mahasiswa berjatuhan korban hingga puluhan, aparat hanya terkena luka – luka ringan. Mahasiswa yang saat itu didepan Mahkamah Konstitusi menarik mundur seluruhnya, agar korban yang berjatuhan tidak semakin bertambah. Tim palang merah menyelamatkan para korban yang berjatuhan atas tindakan aparat.

            Tak ada yang meninggal, hanya luka ringan dan luka berat. Namun Api tidak ada disitu, ia diculik ke suatu tempat oleh pihak aparat. Topan adalah Wakil Presiden Mahasiswa langsung mengambil alih pimpinan, dan konferensi dadakan.

            “Presiden Mahasiswa telah diculik, pimpinan kita telah diculik, ini tidak bisa dibiarkan, kita datang dengan damai, kita datang untuk menyampaikan aspirasi, namun kita dihakimi layaknya maling yang ketahuan saat bersembunyi, kita tidak bisa tinggal diam! Apabila dalam diplomasi gagal, maka kita harus berbuat hal yang sama kepada aparat seperti aparat memperlakukan kita.” Pidato Wakil Presiden Mahasiswa didepan seluruh mahasiswa, semua mempersiapkan persenjataan yang serupa dengan aparat, dan mempersiapkan diri untuk hari esoknya.

            Tiba hari esok, para mahasiswa kembali ber – orasi yang awalnya dengan damai, namun pihak aparat tidak lagi mendiamkan, aparat langsung membubarkan para mahasiswa dengan kekerasan, mahasiswa yang sudah mempersiapkan diri tak tinggal diam, bentrokan yang kedua kembali pecah lebih parah dari sebelumnya.

            “Dor ... Dor ... Dor ....” Aparat membrondongi mahasiswa dengan timah panas, korban berjatuhan lebih banyak dari yang kemarin, aparat pun banyak yang terkena luka berat.

            Presiden bersama para petinggi negara berkumpul, dan menyarankan bahwa presiden harus segera mengundurkan diri dari jabatan.

            Mahasiswa berlarian huru hara mendengar suara senjata api, tak ada yang bisa menahan apabila pihak aparat sudah menggunakan senjata api. Wakil Presiden Mahasiswa, Topan, tertembak tepat di dada oleh aparat karena ia berada di garda terdepan, dan 4 orang mahasiswa meninggal terkena tembakan dan kehabisan darah. Mahasiswa kembali menarik mundur dan melarikan diri dari lokasi karena takut ikut tertembak oleh senjata api, dan berkumpul bersama menuju rumah sakit terdekat.

            Pada saat itu, Api dengan luka disekujur tubuhnya, sedang berusaha melarikan diri dari penculikan yang tak jauh dari lokasi bentrokan, ia berhasil kabur dan menyelamatkan diri, belum sampai di kerumunan mahasiswa yang berkumpul, ia sudah jatuh terkapar dan hilang kesadaran.

            Beberapa hari kemudian para mahasiswa berkumpul dan berduka atas gugurnya para pahlawan muda yang tertembak pada bentrokan beberapa hari lalu. Semua berduka dan membawa bunga serta menunduk dan bersedih. Para mahasiswa hampir menyerah dalam berusaha menyuarakan aspirasi untuk menegakkan keadilan di negeri ini.

            “Presiden Mahasiswa telah menghilang entah kemana dan Wakil kita pun sudah gugur dalam duka, kita tak tahu lagi siapa yang akan memimpin saat ini, perjuangan kita sia – sia, hanya menyisakan duka dan kesedihan. Keadilan takkan pernah berdiri di negeri ini. Kita sudahi saja perbuatan ini agar tak ada korban yang semakin bertambah.” kata seorang ketua BEM dari salah satu universitas.

            Kemudian atas peristiwa itu, Mahkamah Konstitusi kemudian memanggil Presiden dan perwakilan dari mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung di satu meja yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat di negeri ini.

            Mendengar berita itu, para mahasiswa dari berbagai universitas berkumpul dalam satu tempat, dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan para ketua BEM dari masing – masing universitas.

            “Siapa yang akan maju dalam perwakilan esok hari? Tak ada yang secerdas dan selantang Api dalam hal ini, dan Wakil dari Api pun sudah gugur.” Salah seorang ketua BEM berkata.

            “Aku yang akan maju.” kata seseorang dari kerumunan, kemudian ia maju ketempat para ketua BEM berkumpul.

            “Api?! Darimana saja kamu?! Kami semua mengkhawatirkanmu, terlebih Wakil Presiden Mahasiswa telah gugur.”

            Dengan luka yang dibalut perban disekujur tubuh, Api berkata, “Aku telah diculik dan dianiaya oleh pihak aparat.”

            “Bagaimana caranya kamu bisa selamat?”

            “Aku mencoba melarikan diri dan berhasil, kemudian diselamatkan oleh catur pada saat aku pingsan ditengah jalan.”

            “Siapa itu catur?”

            “Catur adalah seorang mahasiswi kedokteran di salah satu universitas, yang kebetulan sedang melewati jalan yang aku lewati. Beruntung ada dia, atau kalian akan melakukan mengheningkan cipta yang kedua kalinya atas kepergian Presiden Mahasiswa." ucap Api dengan gayanya.

            Pada saat waktu persidangan dengan MK & Presiden tiba, seluruh mahasiswa berkumpul diluar gedung, dan seluruh rakyat menyaksikan.

            “Aspirasi apa yang akan disampaikan oleh mahasiswa?” kata ketua Mahkamah Konstitusi.

            Api menarik nafas dalam – dalam dan berkata dengan lantang, “Presiden saat ini mempunyai kinerja dan hasil kerja yang sangat tidak memuaskan. Beliau ingin mengubah ideologi negara ini menjadi ideologi komunis, semua isi dari kabinetnya merupakan orang dari kalangan tionghoa dan semua menganut paham komunis, kinerja menteri nya perlu dipertanyakan, impor pangan sangat berlebihan, mengambil keuntungan yang dapat merugikan rakyat, inflasi harga pangan meningkat 400% dan dalam sejarah negara ini, Presiden yang sekarang merupakan Presiden terburuk sepanjang sejarah. Kenaikan mata uang kita sangat meningkat drastis hingga sekarang mencapai Rp.23.000,00. Hal itu sangat merugikan masyarakat, baik dari kalangan bawah dan kalangan atas. Rakyat meminta untuk mengganti presiden dengan yang lebih baik dan yang ingin memajukan negara ini dengan sungguh sungguh, tidak hanya mengambil keuntungan sepihak dan memperkaya  diri sendiri dan golongannya saja.”

            “Bagaimana anda bisa membuktikan itu semua?” kata ketua MK.

            “Saya memiliki seluruh data yang saya ucapkan,” sembari memberikan dokumen dokumen ke meja hakim MK.

            Kemudian ketua MK membaca seluruh dokumen tersebut, sidang tersebut berlangsung lama hingga ketua MK harus memutuskan hasil, semua rakyat dari seluruh pelosok negeri tetap setia memperhatikan sidang ini walau dalam waktu yang cukup lama.

            Hingga kemudian ketua MK berbicara lagi, “Baiklah, berdasarkan bukti – bukti yang telah diberikan, dengan ini saya putuskan ... untuk mencabut Pak Presiden dari jabatan dan memilih Presiden baru dengan cara kembali melangsungkan pemilihan umum.”

            “ALHAMDULILLAH! TAKBIR.”

            “ALLAHU AKBAR.” Semua bersorak sorai mendengar keputusan ketua MK, dari seluruh pelosok negeri menyampaikan rasa syukurnya.

            Kemudian dengan terpilihnya Presiden baru, negeri ini kembali bangkit dari krisis moneter, ideologi bangsa tetap yang lama, inflasi harga menurun dan kembali normal, mata uang bangsa kembali menurun menjadi Rp.2000,00 dalam rentang waktu 4 bulan. Penghasilan masyarakat kembali pulih, dan program Presiden yang baru juga membuat negara ini menjadi negara maju hanya dalam rentang waktu 2,5 tahun.

            Api kemudian diangkat menjadi juru bicara Presiden, lalu ia menikahi catur, karena ia jatuh cinta atas ketulusannya pada saat menyelamatkannya waktu itu, kehadirannyalah yang secara tidak langsung sangat berperan besar atas kemajuan bangsa ini. TAMAT


CERPEN : DREAMS COME TRUE

DREAMS COME TRUE   Keheningan desa ini membuatku bekerja lebih fokus dari pada desa ...