Pengertian Dan Jenis Migrasi, Serta Proses Dan Akibat Dari Migrasi
Migrasi manusia adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional).
Faktor- faktor Penyebab Migrasi
Perpindahan penduduk merupakan langskah yang besar. Selain harus menyiapkan
perjalanan panjang, penduduk yang pindah juga harus repot- repot mengeluarkan
biaya, menyiapkan tempat tinggal yang baru, mengangkut barang- barang lama,
hingga mengurusi segala administrasi yang ada di lingkungan (baca: fungsi lingkungan) baru. Karena sangat repot
inilah maka orang- orang yang melakukan migrasi tidak sembarangan. Maksudnya,
orang- orang yang melakukan migrasi merupakan orang- orang yang mempunyai
tujuan tertentu. Tanpa adanya tujuan tertentu, maka orang- orang tidak akan
repot- repot melakukan migrasi. Setidaknya ada beberapa tujuan mengapa orang-
orang melakukan migrasi. Tujuan- tujuan inilah yang menjadi penyebab
dilakukannya migrasi. Beberapa penyebab terjadinya migrasi adalah sebagai
berikut:
1.
Kurangnya lapangan pekerjaan
Salah satu penyebab atau pendorong terjadinya migrasi adalah alasan
sedikitnya lapanagn pekerjaan yang ada di daerah asal. Semua orang bisa
memenuhi kebutuhan hidup hanya jika mereka bekerja. Bekerja untuk mendapatkan
uang dan bisa dibelanjakan kebutuhan sehari- hari. apabila di daerahnya sulit
untuk mendapatkan pekerjaan, lalu bagaimana seseorang bisa bekerja. Apabila di
daerahnya menag tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan
jika berwirausaha pun dirasa tidak cocok, maka seseorang akan melakukan
migrasi. Migrasi ini tentu saja akan mencari tempat yang kiranya banyak tedapat
lowongan kerja yang sesuai, atau mampu menjadi tempat starategis untuk
menjalankan suatu usaha. Tak heran maka penduduk di Jawa banyak sekali yang
migrasi ke luar jawa, hal ini karena luar Jawa belum mempunyai banyak pesaing,
jadi jika seseorang membuka usaha di luar Jawa, dia akan mendapatkan untung
yang lebih besar.
2.
Kepadatan penduduk
Alasan lainnya seseorang melakukan migrasi adalah karena adanya kepadatan
penduduk yang terlalu padat di daerah asal. Kepadatan penduduk ini menyebabkan
sesorang hidup kurang nyaman, banyak persaingan sehingga sebagian akan sulit
mendapatkan pekerjaan. Karena sulit mendapatkan pekerjaan, maka banyak orang
yang akan melakukan berbagai macam tindak kriminal. Selain itu masih banyak
pula hal- hal yang dapat terjadi karena kepadatan penduduk yang berlebihan.
Karena kelebihan penduduk inilah beberapa orang memutuskan untuk pindah ke
daerah yang tidak terlalu padat. Selain akan mendapatkan suasana hidup yang
baru, hal semacam ini juga sangat baik untuk mendukung program pemerataan
penduduk.
3.
Sumber daya alam yang kurang
Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya alam yang kurang memadai.
Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya gersang sehingga ketika ditanami
tumbuhan maka tidak mudah tumbuh subur (baca: ciri- ciri tanah subur dan tidak subur), atau
karena keadaan tanah (baca: jenis tanah) dan udaranya (baca: polusi udara) suatu tempat hanya mempunyai
sumber daya alam yang sangat sedikit. hal ini akan menyulitkan apabila
digunakan oleh sejumlah banyak orang. Beberapa orang mungkin tidak akan
kebagian apabila jumlah sumber daya alam telah habis. Maka dari itulah daripada
harus hidup dalam keterbatasan, seseorang mungkin akan lebih memilih pindah ke
tempat lain yang memiliki sumber daya alam yang jumlahnya lebih banyak. Dengan
demikian kebutuhan akan sumber daya alam tersebut menjadi terpenuhi.
4.
Keinginan memperbaiki taraf hidup
Sebagaian besar atau pada umunya alasan mengapa seseorang lebih memilih
pindah tempat tinggal di daerah lain adalah karena alasan ekonomi. Salah
satunya adalah keinginan untuk memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik. Hal
ini biasanya dirasakan oleh warga desa, dimana ia tidak kunjung mendapatkan
pekerjaan. Sudah melamar namun tidak diterima karena persaingan yang ketat,
namun lapangan kerjanya sedikit. karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan di
desa, maka orang tersebut akan merantau ke kota dengan harapan segera memperoleh
pekerjaan. Hal ini bukan hanya pendapat saja, namun fakta. Di Indonesia
sendiri, fenomena (baca: fenomena menakjubkan di dunia) seperti ini
terjadi setiap tahun. Banyak orang dari desa akan pergi ke kota dengan tujuan
mencari pekerjaan. Pada awalnya merantau, namun lama kelamaan ia akan mengajak
keluarganya dan kemudian mencari tempat tinggal untuk menetap di kota dimana ia
bekerja.
5.
Melanjutkan pendidikan
Tujuan lainnya adalah di bidang pendidikan. Keinginan untuk mendapatkan
pendidikan bagus dan jenjang yang lebih tinggi membuat seseorang melakukan
migrasi. Misalnya di luar Jawa fasilitas pendidikan belum lengkap, dan
seseorang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Kebetulan
jurusan yang diinginkan hanya ada di universitas di Jawa, maka tidak menutup
kemungkinan orang tersebut akan melakukan migrasi. Perpindahan penduduk yang
termasuk migrasi, mempunyai minimal waktu sesingkat- singkatnya adalah enam
bulan. Jadi, apabila seseorang pindah selama dia dalam proses pendidikan
(artinya beberapa tahun) dan setelah lulus akan kembali lagi ke daerah asalnya,
selama dia menetapnya lebih dari enam bulan, maka bisa dikatakan sebagai
migrasi.
6.
Perbedaan pendapat dan politik
Ada pula beberapa penyebab masyarakat dalam melakukan migrasi karena hal
yang negatif. Misalnya adalah karena seseorang memiliki perbedaan pendapat
dengan orang lain atau sebagian besar masyarakat, seperti karena masalah
politik, perbedaan partai yang diusung, calon presiden yaang didukung, atau
yang lainnya yang menyebabkan masalah mengular dan tak kunjung selesai. Hal ini
tentu akan menjadikan orang tersebut tertekan sehingga lebih memilih untuk
meninggalkan daerah asal menuju ke daerah lainnya yang mana dia tidak akan
merasa terancam. Atau daerah yang mempunyai pendapat yang sama dengannya.
Meskipun sedikit berlebihan, namun hal seperti ini terkadang memang kita temui
di negara kita.
7.
Hubungan sosial yang tidak baik
Masih karena hal yang tidak baik, seseorang bisa memutuskan untuk pindah ke
tempat lain karena di tempat tinggalnya ia merasa mendapatkan ancaman atau
tekanan sehingga membuat hidupnya tidak nyaman dan tidak tenang. Memang benar
setiap masalah harus diselesaikan, namun apabila seseorang merasa tidak bisa
menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk pergi dari tempat itu dan
pindah ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang lebih
baik.
8.
Alasan agama
Ada juga beberapa orang yang memilih pindah tempat tinggal dikarenakan
urusan agama. Misalnya ditempat tinggalnya hak untuk memeluk keyakinan yang
diinginkan kurang kuat, atau masyarakatnya terlalu fanatik sehingga tidak
tenteram apabila seseorang itu tinggal di tempat tersebut. Hal semacam ini
tampaknya sekarang lebih sering terjadi. Banyak bagian- bagian dari suatu agama
yang melahirkan paham baru. Ketika seseorang ingin mengikuti paham tersebut,
maka maksyarakat tidak mendukungnya, akibatnya sering terjadi pertengkaran. Nah
untuk menghindari pertengkaran itu seseorang akan lebih baik berpindah ke
tampat lain. Ada pula yang sengaja melakuakan migrasi ke tempat lain untuk
tinggal dengan komunitas agama yang dianutnya, meskipun di tempat yang lama dia
tidak mendapat masalah.
9.
Keadaan geografis yang tidak cocok
Keadaan geografis (baca: letak astronomis Indonesia dan letak geografis)
atau lingkungan yang kurang cocok juga menjadi salah satu penyebab seseorang
melakukan migrasi. Misalnya saja seseorang mempunyai penyakit asma yang akan
kambuh apabila dia berada di udara (baca: sifat- sifat udara) yang dingin. Dan
orang itu tinggal di lingkungan pegunungan yang udara paginya sangat
dingin. Nah, kemungkinan orang tersebut tiap pagi akan menderita asma bisa saja
terjadi. Dengan demikian, orang tersebut mungkin akan berfikir untuk pindah
ditempat lain, dimana udara di sekitarnya tidak terlalu dingin. Selain itu,
wilayah yang dikepung oleh hutan (baca: ekosistem hutan) dengan jalan akses yang sulit
juga akan memaksa sesorang untuk berfikir pindah ke tempat lain. Atau contoh
yang lainnya.
10.
Pemerataan penduduk
Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya seseorang
melakukan migrasi karena menjalankan program dari pemerintah. Misalnya
pemerintah ingin memeratakan jumlah penduduk agar tidak terpusat di pulau Jawa.
Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus mengambil penduduk dari pulau
Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila banyak warga
masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.
Nah, itulah beberapa tujuan orang melakukan migrasi, sekaligus menjadi
faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi. Faktor- faktor tersebut
beberapa karena harapan akan datangnya hal yang lebih baik, atau dikarenakan pengalaman
yang kurang baik di tempat asalnya.
Jenis Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah- ke daerah lainnya
dengan tujuan menetap. Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain ini
mempunyai beberapa jenis yang berbeda- beda. Dengan demikian, migrasi dibedakan
atas beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi ini dibedakan atas migrasi antar
negara dan juga migrasi dalam negeri. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai
jenis- jenis migrasi, kita akan mempelajarinya dalam artikel ini. Berikut ini
merupakan beberapa jenis migrasi:
1.
Golongan migrasi antar negara
Jenis migrasi yang pertama adalah golong migrasi antar negara. Maksudnya
migrasi antar negara adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara
lainnya. Sehingga migrasi jenis ini termasuk ke dalam golongan migrasi yang
besar, administrasinya lebih kompleks. Beberapa jenis migrasi antar negara
antara lain sebagai berikut:
·
Imigrasi
Barangkali kita sangat sering mendengar kata imigrasi. Imigrasi banyak
diberitakan di media cetak maupun media elektronik. Yang dimaksud imigrasi
adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sebagai contoh
adalah banyaknya pendatang dari Tiongkok ke Indonesia. Orang yang melakukan
imigrasi disebut sebagai imigran. Kita seringkali mendengar berita mengenai
imigran ini di televisi. Para imigran melakukan imigrasi atas berbagai
kepentingan dan tujuan.
·
Emigrasi
Seanjutnya adalah emigrasi. Jika imigrasi merupakan masuknya penduduk dari
satu negara ke negara lain, maka yang dinamakan emigrasi merupakan keluarnya
penduduk suatu negara menuju ke negara lain. Dengan demikian emigrasi ini
merupakan kebalikan dari imigrasi. Sebagai contoh emigrasi adalah pindahnya
kependudukan seorang warga Indonesia ke Arab Saudi untuk bekerja disana. Banyak
sekali kasus emigrasi di Indonesia. Banyak diantaranya adalah para Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) untuk mencari lapangan pekerjaan di luar negeri yang
dirasa lebih menjanjikan.
·
Remigrasi
Yang ketiga adalah remigrasi. Barangkali kita lebih jarang mendengar kata
remigrasi dibandingkan dengan imigrasi dan juga emigrasi. Yang dinamakan dengan
remigrasi adalah kembalinya penduduk dari negara lain ke negara asalnya
(negaranya sendiri). Hal ini juga banyak terjadi pada tenaga kerja Indonesia
yang sudah habis masa kerjanya, kemudian kembali lagi ke Indonesia.
Nah, demikianlah beberapa jenis dari migrasi yang merupakan migrasi antar
negara. Migrasi antar negara dilakukan oleh banyak orang biasanya karena
menyangkut dengan pekerjaan atau karena mengikuti pasangan. Migrasi antar
negara ini bisa mendatangkan berbagai macam dampak baik positif maupu negatif
bagi orang tersebut. Selain itu adaptasi yang harus dilakukan lebih keras, karena
orang yang melakukan migrasi atau imigran harus memahami kebudayaan dan juga
segala hal di negara baru, khususnya bahasa yang digunakan masyarakatnya
sehari- hari. jika tidak, maka akan timbul masalah tentang berkomunikasi dengan
sesamanya.
2.
Migrasi dalam Negeri
Berikutnya merupakan migrasi yang dilakukan seseorang di negaranya sendiri.
Ya, yang dimaksud dengan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk
dari satu daerah ke daerah lainnya namun masih dalam satu wilayah negara.
Migrasi yang seperti ini merupakan migrasi kecil dimana administrasi yang perlu
diurus juga tidak sebanyak migrasi antar negara. Migrasi dalam negeri mempunyai
beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi dalam negeri antara lain sebagai berikut:
·
Transmigrasi
Jenis migrasi dalam negeri yang pertama adalah transmigrasi. Transmigrasi
merupakan hal yang seringkali kita dengar. Yang dinamakan transmigrasi adalah
perpindahan penduduk dari satu pulau maupun provinsi yang padat penduduknya ke
pulau (baca: pulau terbesar di dunia) atau provinsi yang
jarang penduduknya. Transmigrasi ini biasanya adalah program dari pemerintah
untuk memeratakan penduduk di suatu negara yang belum merata atau memiliki
ketimpangan penduduk yang tinggi. di Indonesia sendiri, transmigrasi sudah
dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1905. Pada zaman dahulu
namanya adalah kolonisasi yang mmepunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja dengan upah yang murah di perkebunan- perkebunan milik Belanda yang
berada di luar pulau Jawa. Transmigrasi dibagi menjadi beberapa jenis lagi,
diantaranya transmigrasi bedol desa.
·
Urbanisasi
Selain transmigrasi, migrasi dalam negeri selanjutnya adalah urbanisasi.
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota, dengan tujuan
mencari perbaikan penduduk yang lebih tinggi. ada beberapa faktor yang
mendorong seseorang melakukan urbanisasi. Faktir- faktor tersebut isa berasal
dari daerah tempat asal maupun daerah tujuan. beberapa faktor yang mendorong
terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1.
Faktor pendorong dari daerah asal, meliputi:
·
Lahan pertanian di desa yang semakin
sempit
·
Semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di
desa
·
Upah kerja di desa yang rendah
·
Kurangnya fasilitas yang mendukung
keahlian
1.
Faktor penarik yang berasal dari daerah tujuan, meliputi:
·
Terdapat banyak lapangan kerja di kota
·
Terdapat fasilitas yang lengkap, serta
sarana dan pra sarana untuk mendukung keahlian
·
Daerah perkotaan merupakan pusat berbagai
macam kegiatan atau aktivitas
·
Upah kerja yang lebih tinggi di daerah
perkotaan
Nah, itulah beberapa faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi, baik
faktor pendorong yang berasal dari daerah asal, maupun faktor penarik yang
berasal dari daerah tujuan urbanisasi.
·
Ruralisasi
Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Yang dimaksud dengan
ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk tujuan menetap.
Biasanya, hal ini dilakukan oleh orang- orang kota yang ingin menghabiskan masa
tua di pedesaan, atau ingin membesarkan anaknya di lingkungan pedesaan karena
di perkotaan terlalu sibuk.
·
Evakuasi
Istilah evakuasi seringkali kita degar ketika terjadi bencana alam. Yang
dinamakan evakuasi ini merupakan perpindahan atau pengungsian penduduk dari
tempat tinggalnya karena gangguan keamanan atau bencana. Misalnya bencana
banjir (baca: jenis banjir) yang merendam perumahan warga
tidak dapat ditempati dalam beberapa waktu. Maka, penduduk harus dipindahkan ke
tempat lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dalam menghadapi
kondisi banjir tersebut.
·
Forensen
Forensen juga dikenal dengan istilah “nglaju”. Forensen atau nglaju ini
merupakan aktivitas orang yang tinggal di desa atau luar kota, namun mempunyai
mata pencaharian di kota dan setiap hari pulang pergi atau tidak menginap di
kota tersebut. Ada berbagai macam alasan mengapa seseorang melakukan forensen
atau nglaju ini, seperti sulitnya mencari perumahan di kota, besarnya biaya
hidup di kota, dan lain sebagainya.
·
Turisme
Mungkin yang sering kita dengar sebelumnya adalah kata turis. Ya, sebutan
bagi orang yang sedang berwisata ke tempat- tempat rekreasi. Yang dimaksud
dengan turisme adalah perjalanan seseorang ke daerah- daerah wisat dan menetap
dalam jangka waktu tertentu. hal ini sering kita jumpai pada turis mancanegara
yang tertarik dengan wisata alam Indonesia. Turis manca negara ini
menghabisakan waktu yang sangat lama di Indonesia demi menikmati pemandangan
alam Indonesia dan juga mempelajari kebudayaan Indonesia.
Nah, itulah beberap jenis migrasi yang terbagi menjadi migrasi antar negara
maupun migrasi yang terjadi di dalam negeri. Masing- masing migrasi dilakukan
orang dengan alasan yang bermacam- macam. Selain itu, migrasi ini juga mempunyai
faktor pendorong dan faktor penarik yang bermacam- macam pula.
Cara Penanggulangan Migrasi yang Berlebihan
Migrasi yang merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang
lian dengan tujuan menetap terkadang memberi magnet tersendiri. Iming- iming
mendapat kemakmuran yang lebih baik, upah kerja yang lebih tinggi, fasilitas
yang lebih lengkap terkadang menjadikan mayoritas penduduk desa ingin
meninggalkan kampung halaman menuju ke tampat yang lebih makmur. Dengan
demikian tidak jarang ada kasus migrasi yang berlebihan. Apapun yang berlebihan
itu sifatnya tidak baik, termasuk juga migrasi. Berbagai dampak buruk bisa saja
ditimbulkan dari migrasi ini. maka dari itulah dibituhkan beberapa upaya untuk
mencegah terjadinya migrasi yang berlebihan. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Membangun fasilitas- fasilitas pembangunan
sampai ke pelosok- pelosok negeri
2.
Pengadaan pendidikan yang bermutu hingga
ke daerah- daerah terpencil di negeri
3.
Membangun sarana dan prasarana yang dibituhkan
hingga ke seluruh penjuru negeri
4.
Meningkatan upah bagi pekerja yang ada di
desa
5.
Memperbanyak lapangan kerja di pedesaan
Nah, itulah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
menarik perhatian dan minat masyarakat supaya tidak terlalu bersemangat untuk
melakukan migrasi. Selain itu, hal ini membuat masyarakat pedesaan menjadi
semakin maju.
Migrasi Terbesar di Dunia
Penduduk beberapa negara pernah melakukan migrasi dengan jumlah peserta
yang sangat banyak. Cina merupakan negara yang selalu terkenal dengan mudik
besar- besaran menjelang Tahun baru Imlek. Misalnya pada Februari 2016. Migrasi
ini dilakukan oleh sekitar 100 ribu jiwa warga Cina yang ingin mudik ke kampung
halamanannya menjelang Tahun Baru Imlek 2017. Adanya cuaca buruk menyebabkan
migrasi ini diikuti banyak sekali masyarakat Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar