Sabtu, 21 Maret 2020

CERPEN BAHASA INDONESIA : MANUSIA SETENGAH LELE


MANUSIA SETENGAH LELE
Di sebuah kota di dareah jawa barat bernama desa Suka Keramas di huni oleh 5 ribu jiwa, dan di pimpin oleh seorang bupati bernama Pak Dahar, Pak Dahar adalah orang yang sangat licik,rakus, dan selalu bersikap tidak adil kepada masyarat di kota tersebut, beliau selalu  mengkorupsi uang rakyat di kota tersebut, tetapi tidak seorang pun yang tau kalau dia itu licik, dia memliki istri yang cantik dan memiliki dua anak, perempuan dan laki-laki, anak dari Pak Dahar itu tampan dan cantik juga, dia sangat mencintai istrinya.
Pak dahar kenal  istrinya itu sejak SMA, pak dahar dan istrinya dulu pernah satu kelas dan meraka menjalin sebuah hubungan ketika SMA. Dan ketika kuliah pun mereka berdua satu universitas di kota. Pak dahar memiliki sifat kelicikan itu dari kecil, dari waktu pak dahar itu menjadi ketua osis di SMA dia selalu mengkorupsi dana yang di putar dari siswa. Tapi tidak ada serorang yang tau terutama pacarnya yang sekarang menjadi istrinya. Dan kelicikan itu tetap tertanam sampai sekarang,  sampai dia menjadi seorang bupati.
 Dan suatu hari, pak dahar dan keluarga berencana untuk menghabiskan liburan akhir pekan di Bandung, pak dahar dan keluarga berangkat ke Bandung pada jum`at malam tepatnya malam sabtu. Meraka sampai di Bandung jam 01.00 pagi, mereka terjebak macet di jalan, karena sedang ada pembangunan MRT di sisi jalan. Dan ketika sudah sampai di Bandung mereka langusngnmenuju hotel yang sudah ia pesan di traveloka. Dan selama di bandung pak dahar dan keluarga menjadi jarang istriahat karena terus piknik. Dan ketika pulang pulang dari bandung menuju rumahnya, pak dahar pun kelelahan dan akhirnya mobil pak dahar pun menabrak tiang setengah jadi dari pembangunan MRT.
Akibat dari kecelakaan itu istrinya harus menerima keadaan untuk tidak bisa melihat lagi karena ada luka di matanya akibat dari kecelakaan tersebut . dan suaminya yaitu bupati, yang biasa di panggil Pak Dahar itu kebingungan, karena pada saat itu dia belum punya uang untuk membantu mengobati istrinya yang harus mentransplantasikan mata dari orang yang ingin menyumbangkan atau membelinya dari orang yang sudah meninggal. Dan pada saat itu Pak Dahar sama sekali tidak memiliki uang, maka dari itu beliau mencoba untuk meminta dana kepada walikota Kota suka keramas untuk bisa membantunya membeli mata baru.
”pak walikota, saya inign meminjam dana untuk berobat istri saya boleh tidak? ”, kata pak dahar.
 “memang istrimu sakit apa?”, jawab pak walikota.
“jadi begini pak, kemarin istri saya kecelakaan dan matanya terbentur  dan istri saya mengalami kebutaan, karena istri saya jika ingin bisa melihat dunia kata dokter harus membeli mata baru”.
“oalah, memang kamu ingin meminjam uang berapa?”, kata pak walikota.
“500 juta saja pak.”, kata pak dahar.
“wadduhh, 500 juta itu tidak sedikit...mungkin kalo mau dtahun depan”,  kata pak walikota.
 Dan usahanya sia-sia, karena walikota Kota Suka Keramas juga sudah pernah memberikan uang untuk membuat patung di Desa Suka Keramas kepada Pak dahar, jadi uang kas kota sudah habis.
Pak dahar pun bingung bagamaimana caranya dia untuk membelikan mata baru untuk istrinya yang sakit. Pak dahar pun mulai untuk berfikir keras, dan dia mulai mendapatkan ide yang licik, uang yang di beri oleh walikota untuk membuat patung ke pada pak dahar itu dia gunakan untuk membelika mata untuk istrinya. Pak dahar mendapatkan mata itu dari orang yang sudah meninggal , dan mata orang meninggal tadi pun mulai di cangkokkan ke pada mata istrinya di sebuah rumah sakit terkenal di kota tersebut. Beberapa minggu kemudian istrinya pun bisa melihat tapi masih menggunakan bantuan kacamata.
Dan hasilnya uang yang tadinya diberikan untuk membuat patung maskot kota tersebut tinggal sedikit.
Jadinya pak Dahar untuk membuat patung maskot di desa tersebut menggunakan material yang murah dan jelek. Usut punya usut patung itu berbentuk lele dan kecapi yang memiliki arti rakus dan murahan. Pak dahar menjadikan patung itu karena dia mengklaim bahwa masyarakat kota tersebut memiliki sifat rakus. Padahal pak dahar sendiri pun juga rakus.
Ketika musim hujan tiba dan patung itu di timpa oleh hujan yang deras dan angin kencang. Dan patungnya pun roboh dan menimpa pejalan kaki hingga tewas.
Setelah di selidiki oleh polisi ternyata pak dahar adalah pelakunya. Dia melakukan korupsi, dan dia pun di penjara.
Sekian.....


Karya : Afridho Ikhsan Fernanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CERPEN : DREAMS COME TRUE

DREAMS COME TRUE   Keheningan desa ini membuatku bekerja lebih fokus dari pada desa ...